Bisnis.com, JAKARTA — PT Bursa Efek Indonesia membukukan penurunan laba bersih 74,46 persen secara tahunan pada semester I/2020.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Senin (31/8/2020), Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan pendapatan usaha terkait transaksi bursa Rp656,80 miliar pada semester I/2020. Pencapaian itu turun 12,03 persen dari Rp746,65 miliar periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan dari jasa transaksi dan jasa kliring sebagai dua kontributor terbesar pendapatan BEI kompak mengalami penurunan sepanjang paruh pertama tahun ini. Kendati demikian, terjadi kenaikan pendapatan dari jasa pencatatan 3,20 persen dan jasa informasi serta fasilitas 84,90 persen secara year on year (yoy).
Di sisi lain, pendapatan usaha dari bukan transaksi bursa tercatat senilai Rp36,67 miliar pada semester I/2020. Realisasi itu naik 16,19 persen dari Rp31,56 miliar periode yang sama tahun lalu.
BEI membukukan rugi investasi Rp10,60 miliar per 30 Juni 2020. Posisi itu berbalik dari keuntungan Rp126,05 miliar pada semester I/2019.
Total pendapatan yang dibukukan oleh BEI senilai Rp737,77 miliar pada semester I/2020. Jumlah yang dikantongi menyusut 25,15 persen dibandingkan dengan Rp985,65 miliar periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Sebaliknya, beban yang dikeluarkan hanya turun 3,86 persen secara yoy menjadi Rp600,97 miliar. Dengan demikian, BEI membukukan penurunan laba bersih periode yang berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 74,46 persen menjadi Rp73,11 miliar pada semester I/2020.
Sementara itu, total aset BEI sejumlah Rp7,15 triliun per Juni 2020, turun dari akhir 2019 sebesar Rp7,2 triliun. Aset tersebut berasal dari ekuitas dan liabilitas masing-masing senilai Rp4,58 triliun dan Rp2,57 triliun.