Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpantik Akuisisi So Good, Simak Rekomendasi Saham Japfa (JPFA)

Saham JPFA melaju kencang dengan penguatan 11,11 persen seiring dengan rencana akuisisi So Good.
Kantor Japfa Comfeed/Ilustrasi-shareinv.com
Kantor Japfa Comfeed/Ilustrasi-shareinv.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. terpantik rencana akuisisi saham PT So Good Food senilai Rp1,2 triliun.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan harga saham emiten bersandi JPFA itu dibuka stagnan di level Rp1.125 pada pembukaan perdagangan Senin (31/8/2020).

Kendati demikian, laju tancap gas ke zona hijau dan menguat 11,11 persen atau Rp125 ke level Rp1.250 akhir sesi pertama.

JPFA masuk ke jajaran top gainers pada penutupan sesi pertama Senin (31/8/2020). Kendati demikian, pergerakan harga saham tercatat masih terkoreksi 18,57 persen secara year to date (ytd).

Data Bloomberg menunjukkan 17 dari 21 analis yang mengulas saham JPFA masih merekomendasikan beli. Sisanya, empat analis merekomendasikan holds.

Adapun, target harga dalam 12 bulan saham JPFA berada di level Rp1.302,33. Artinya, masih ada potensi kenaikan harga sebesar 4,2 persen.

Seperti diketahui, JPFA mengumumkan rencana akuisisi 100 persen saham PT So Good Food senilai Rp1,2 triliun. Akuisisi tersebut merupakan transaksi afiliasi karena kedua perusahaan dimiliki oleh pihak yang sama yakni Japfa Ltd.

Akuisisi saham tersebut termaktub dalam perjanjian jual beli bersyarat yang ditekan pada 28 Agustus 2020. Japfa dan anak usahanya PT CIomas Adisatwa akan mengambil alih 100 persen saham So Good Food dari pihak Anona Pte Ltd dan Jupiter Foods Pte Ltd.

Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis PT Panin Sekuritas Tbk. Rendy Wijaya menuliskan Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) menyatakan bahwa harga broiler di level peternak berada di kisaran Rp12.500—Rp13.000 pada Juli 2020. Kondisi itu seiring dengan lemahnya permintaan.

Rendy memprediksi perbaikan kinerja JPFA akan berjalan lambat dan baru terlihat pada 2021. Perseroan menurutnya masih akan cukup tertekan sejalan dengan sejumlah faktor.

Pertama, lemahnya permintaan akibat penurunan daya beli dan juga terbatasnya aktivitas masyarakat menyebabkan harga broiler dan DOC tertekan. Kedua, penurunan volume penjualan dari segmen pakan ternak yang memiliki porsi pendapatan terbesar.

Ketiga, net gearing ratio cenderung stabil dengan tingkat kas yang tinggi akan memberikan bantalan yang cukup. Panin Sekuritas menurunkan rekomendasi saham JPFA menjadi hold dengan target harga Rp1.070.

Sementara itu, RHB Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi beli terhadap saham JPFA dengan target harga Rp1.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper