Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun lagi di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan China yang mulai reda. Di samping itu, progres penanganan Covid-19 yang memicu optimisme juga membuat minat terhadap aset aman seperti emas berkurang.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot jatuh ke level US$1.925,08 per troy ounce atau turun 0,16 persen pada pukul 08.15 WIB. Sepanjang perdagangan harga emas di pasar spot bergerak di rentang US$1.924,0 s.d US$1.931,430.
Adapun, harga emas berjangka Comex untuk kontrak pengiriman Desember 2020 naik 0,42 persen ke posisi US$1.931,10 per troy ounce. Sementara itu, indeks dolar yang mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia naik 0,03 persen ke posisi 93,0500.
"Kami memiliki sedikit optimisme pada hubungan AS-China, sementara ada beberapa optimisme mengenai (pengobatan) virus corona ... jadi, sedikit lebih kecil kebutuhan akan tempat berlindung yang aman," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures seperti dikutip dari Antara.
Sebagaimana diketahui, Pejabat tinggi perdagangan AS dan China pada Selasa (25/8/2020) menegaskan kembali komitmen mereka untuk kesepakatan perdagangan Fase 1. Hal ini turut menambah berita positif atas kemajuan dalam mengembangkan pengobatan untuk Covid-19.
Pada Minggu (23/8/2020), Presiden AS Donald Trump memuji izin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS atas pengobatan virus yang menggunakan plasma darah dari pasien yang sembuh.
Untuk diketahui, dalam sebulan terakhir harga emas melandai tajam. Harga emas di pasar spot menyentuh level US$2.063 per troy ounce pada 6 Agustus lalu. Namun, sepekan berikutnya anjlok ke posisi US$1.911 per troy ounce.
Monex Investindo Futures sebelumnya melaporkan, level support atas batas bawah penurunan diprediksi di level US$1.928 per trouy ounce. Jika menembus ke bawah level tersebut, berpotensi memicu penurunan lanjutan ke US$1.918.
"Sementara itu jika bergerak naik, area 1.940 menjadi level resisten terdekat, menembus ke atas dari level tersebut berpotensi memicu kenaikan lanjutan untuk menguji level resisten di 1.950 sebelum menargetkan resisten kuat di 1.962," tulis laporan Monex yang dikutip Bisnis, Rabu (26/8/2020).