Bisnis.com, JAKARTA – PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) memperkirakan kontribusi pendapatan segmen digital dan konten akan mencapai 50 persen dalam empat tahun mendatang.
Group Chairman of MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan, pertumbuhan penerimaan dari segmen digital dan konten dinilai cukup baik. Hingga saat ini, kedua sektor tersebut telah berkontribusi sebesar 30 persen dari total pendapatan perusahaan.
Ia memperkirakan, dalam dua tahun mendatang, kontribusi pendapatan kedua sektor ini dapat menembus 40 persen dari total penerimaan. Sementara pada 2024, segmen digital dan konten akan menyumbang lebih dari 50 persen dari penerimaan perusahaan.
“Untuk meningkatkan pendapatan digital, kami akan memaksimalkan penggunaan channel Youtube milik MNCN,” katanya dalam paparan publik perusahaan pada Kamis (26/8/2020).
Channel Youtube milik MNCN digunakan untuk mengunggah cuplikan-cuplikan konten milik stasiun televisi dibawah perusahaan, yakni, RCTI, GTV, dan MNC TV. Cuplikan tersebut rata-rata berdurasi sekitar 3 menit hingga 15 menit guna mendapatkan pendapatan iklan.
Sepanjang tahun 2019, akun Youtube MNCN telah mengumpulkan angka penonton sebesar 24,1 miliar. Sementara itu, jumlah subscriber akun tersebut hingga Juli 2020 tercatat sebesar 97,23 juta akun.
Baca Juga
Selain itu, perusahaan juga akan memproduksi konten-konten orisinil yang khusus diperuntukkan kepada sponsor. Hary mengatakan, umumnya MNCN akan memproduksi konten seperti web series yang berkaitan dengan kegiatan sponsor.
Sumber penerimaan lain dari Youtube adalah multi channel network yang dimiliki perusahaan melalui Star Hits. Star Hits memproduksi beragam konten yang terdiri atas sejumlah channel Youtube diantaranya adalah Star Hits Lifestyle, Star Hits Music, Star Hits entertainment, dan Star Hits Kids.
“Pada channel ini, kami mengumpulkan talent atau influencer untuk bekerja sama dengan brand tertentu untuk membuat sebuah konten,” jelasnya.
Selain itu, MNCN juga memiliki aplikasi hiburan over the top (OTT) RCTI+. Aplikasi tersebut menggabungkan lima segmen, yakni video streaming, news aggregator, audio aggregator, talent search, dan games aggregator.
Aplikasi yang diluncurkan pada Agustur 2019 lalu tersebut dinilai memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi terhadap segmen pendapatan digital. Perusahaan memperkirakan RCTI+ dapat mendulang pendapatan di kisaran US$25 juta hingga US$30 juta.
Sementara itu, dari sisi pendapatan konten, perusahaan akan terus menggenjot pembuatan konten baik di dalam maupun luar grup perusahaan. Hary mengatakan, infrastruktur produksi perusahaan yang kuat memunculkan peluang baru untuk menghasilkan iklan berupa Non Time Consuming Ads (NTC).
Hary melanjutkan, penerimaan dari segmen ini juga akan ditopang dari lisensi konten-konten milik MNCN. Dengan jumlah konten yang melimpah dan banyaknya aplikasi over the top (OTT), pihaknya yakin dapat meningkatkan penerimaan konten.
Pada paruh pertama tahun 2020, MNCN berhasil mengantongi pendapatan dari segmen digital sebesar Rp409,08 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 26 persen dibandingkan dengan catatan pada semester I/2019 sebanyak Rp325,21 miliar.
Sementara itu, penerimaan perusahaan dari sisi konten tercatat sebesar Rp807,92 miliar pada semester I/2020, menurun 11 persen dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp912,89 miliar.