Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indo Tambangraya (ITMG) Tinjau Ulang Capex, Ini Alasannya

Perseroan ingin pengeluaran belanja modal fokus pada hal-hal yang lebih utama untuk mempertahankan produksi dan operasi di tahun ini.
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) bakal meninjau ulang penggunaan anggaran belanja modal tahun ini. Perseroan tengah berusaha melakukan berbagai efisiensi untuk menekan beban.

Direktur Utama Indo Tambangraya Megah Mulianto menuturkan salah satu strategi perseroan untuk mempertahankan kinerja di tengah situasi pandemi Covid-19 adalah dengan memastikan cashflow perseroan ada di level yang baik.

Untuk itu, kata Mulianto, pihaknya tengah meninjau kembali pos belanja modal yang dianggarkan sebesar US$50 juta pada awal tahun. Adapun sejauh ini pos anggaran tersebut telah diserap sekitar US$11 juta.

“Kita review kembali untuk fokus pada hal-hal yang lebih utama untuk mempertahankan production dan operation di tahun ini. Pemilihan capex yang kita lakukan ke depannya akan lebih hati-hati lagi untuk menjaga hal-hal tersebut,” tuturnya dalam sesi paparan publik via daring, Selasa (25/8/2020)

Menurutnya, sejauh ini perseroan telah banyak melakukan program pengurangan beban (cost reduction program) untuk menjaga arus kas. Pun, perseroan fokus pada hal-hal yang dapat mengerek hasil produksi.

“Kita analisa dengan analytics untuk bagaimana bisa meningkatkan output yang sama besarnya tapi di saat yang sama bisa me-reduce resources yang kita butuhkan,” ungkapnya.

Salah satu langkah yang ditempuh perseroan adalah dengan melakukan transformasi digital. Mulianto menyebut ITMG kini mulai menerapkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) serta big data untuk memonitor kegiatan perseroan dari huli ke hilir.

“Kita monitor dari value chain yang ada untuk men-spot area-area yang perlu kita lihat dan bisa kita lakukan efisiensi biaya untuk meningkatkan produktivitas,” kata Mulianto.

Terlepas dari hal-hal tersebut, dia menilai cash flow perseroan pada dasarnya masih dalam posisi yang cukup kuat, yakni di kisaran US$200 juta. Dia juga menilai hal itu sebagai salah satu kekuatan ITMG saat ini.

“Kita bisa melihat itu sebagai salah satu engine yan bisa kita gunakan untuk akuisisi atau pengembangan yang menurut kita punya prospek yang baik,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper