Bisnis.com,JAKARTA — Penurunan pendapatan dari segmen pasar original equipment manufacturer dan pasar suku cadang pengganti menekan kinerja keuangan PT Astra Otoparts Tbk. pada semester I/2020.
Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negatif terhadap pasar otomotif. Hal itu khususnya pada periode kuartal II/2020.
“Pada semester I/2020, perseroan membukukan rugi bersih sebesar Rp296 miliar dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp246 miliar pada periode yang sama tahun lalu,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa (25/8/2020).
Wanny menjelaskan bahwa kerugian terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen pasar original equipment manufacturer (OEM). Selain itu, pendapatan dari pasar suku cadang pengganti juga turun pada semester I/2020.
Lebih lanjut, Wanny mengungkapkan segmen usaha manufaktur memberikan kontribusi sebesar 45 persen atau Rp2,53 triliun dari total pendapatan bersih perseroan. Lewat lini itu, AUTO memproduksi komponen dan rangkaian baik ke pasar pabrikan otomotif maupun pasar suku cadang pengganti untuk kendaraan roda dua, roda empat, serta komersial.
“[Total penjualan usaha] Turun sebesar 36 persen dari tahun lalu disebabkan penurunan penjualan di industri otomotif karena pandemi Covid-19,” paparnya.
Baca Juga
Sementara itu, segmen usaha perdagangan juga turun 13 persen secara tahunan menjadi Rp3,12 triliun. Lini usaha dengan kontribusi sebesar 55 persen terhadap total pendapatan bersih semester I/2020 itu juga terdampak kondisi pandemi Covid-19.
Di tengah kondisi itu, dia menyebut perseroan menempatkan fokus kepada pengendalian operasional dan investasi. Emiten berkode saham AUTO itu juga mengelola modal kerja dan likuiditas.
“Per 30 Juni 2020, neraca perseroan tetap kuat dengan rasio utang terhadap ekuitas dapat terjaga sehat dan stabil,” imbuhnya.