Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan reli dan ditutup menguat pada perdagangan hari Rabu (12/8/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 43,28 poin atau 0,83 persen ke posisi 5.233,452. Sebanyak 171 saham menguat, 241 saham turun, dan 168 saham stagnan dibandingkan dengan penutupan sehari sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (11/08/2020), IHSG menguat 0,63 persen atau 32,33 poin menjadi 5.190,17, setelah bergerak di rentang 5.157,93 - 5.201,45.
Hari ini, sebanyak 6 dari 10 indeks sektoral mengalami penguatan, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 2,31 persen dan finansial yang naik 2,22 persen.
Di sisi lain, 4 sektor ditutup melemah. Sektor pertambangan menjadi yang paling tertekan dengan pelemahan 2,11 persen, disusul sektor pertanian yang melemah 0,9 persen.
Hingga akhir perdagangan, total volume transaksi saham mencapai 11,68 miliar lembar dengan nilai mencapai Rp11,244 triliun. Sementara itu, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) mencapai Rp181,52 miliar.
IHSG menguat di saat bursa saham Asia ditutup dengan hasil bervariasi seiring dengan keraguan investor terhadap stimulus fiskal yang akan dikucurkan AS.
Dilansir dari Bloomberg, indeks Topix Jepang menjaga reli positifnya dan ditutup naik 1,23 persen ke level 1.605,53. Hal serupa juga terjadi pada indeks Kospi Korea Selatan yang ditutup di kisaran 2.432,35, atau naik 0,57 persen
Di sisi lain, indeks S&P/ASX 200 Australia tidak mampu melanjutkan kenaikan dan terkoreksi tipis 0,11 persen di kisaran 6.132. Sementara itu, indeks Shanghai Composite juga terpantau melemah 0,8 persen di level 3.313,65.
Pergerakan pasar hari ini dipengaruhi oleh mandeknya pembahasan paket stimulus fiskal di Amerika Serikat. Pemimpin Senat dari Partai Republik, Mitch McConnell mengatakan hingga saat ini pembahasan paket insentif fiskal di Washington tengah menemui jalan buntu.
Sementara itu, reli positif emas yang mendorong harga komoditas tersebut menembus US$2.000 per ounce terkoreksi pada Selasa kemarin. Hal ini terjadi seiring dengan terjadinya kenaikan tingkat imbal hasil obligasi yang berdampak pada harga komoditas seperti emas.
"Saat ini terlihat adanya profit taking yang terjadi. Para pelaku pasar ingin merotasi portofolionya pada beberapa produk yang performanya tengah menurun, ujar Portfolio Manager Gradient Investments, Keith Gangl.
Sementara itu, Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, memilih Senator dari Negara Bagian California, Kamala Harris, sebagai pasangannya dalam pemilihan presiden AS November mendatang. Biden meyakini, karakter progresif Harris selama berkarir dan ikatannya dengan golongan kulit hitam di AS akan mempermudah jalannya menuju Gedung Putih.