Bisnis.com, JAKARTA - PT Dwimuria Investama Andalan melaporkan posisi keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir 30 Juni 2020 yang tidak diaudit.
Berdasarkan publikasi di Bisnis Indonesia pada hari ini (12/8/2020), perusahaan milik duo Hartono itu mencetak laba bersih senilai Rp11,97 triliun per 30 Juni 2020. Jika dibandingkan dengan laba bersih per 30 Juni 2019 senilai Rp12,93 triliun, maka terdapat penurunan 7,43 persen secara yoy.
Perseroan membukukan kenaikan pendapatan bunga dan syariah bersih sebesar 10,43 persen secara yoy, dari Rp24,67 triliun per 30 Juni 2019 menjadi Rp27,24 triliun per 30 Juni 2020. Begitu pula, jumlah pendapatan operasional lainnya dari Rp9,76 triliun menjadi Rp10,83 triliun, atau naik 10,96 persen secara yoy.
Namun, beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset membengkak, dari Rp2,45 triliun per 30 Juni 2019 menjadi Rp6,54 triliun per 30 Juni 2020. Jumlah beban operasional lainnya juga membengkak dari Rp15,77 triliun menjadi Rp16,82 triliun.
Alhasil, laba sebelum pajak penghasilan turun dari Rp16,22 triliun per 30 Juni 2019 menjadi Rp14,72 triliun per 30 Juni 2020.
Dari sisi jumlah aset, perseroan mencatat pertumbuhan jumlah aset dari Rp1.056,05 triliun pada 31 Desember 2019 (diaudit) menjadi Rp1.113,83 triliun di posisi 30 Juni 2020.
Dalam publikasinya, manajemen PT Bank Central Asia Tbk. yang diwakili Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja dan Direktur Vera Eve Lim menyampaikan bahwa laporan keuangan tersebut merupakan bagian dari laporan keuangan BCA dan entitas anak per 30 Juni 2020 yang dipublikasikan melalui surat kabar harian pada 28 Juli 2020.
Dalam laman resmi BCA, PT Dwimuria Investama Andalan merupakan pemilik 54,94 persen saham PT Bank Central Asia Tbk. atau setara 13,55 miliar saham.
Pemegang saham PT Dwimuria Investama Andalan adalah Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono, sehingga keduanya merupakan pemegang saham pengendali terakhir BCA.
Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat sebesar 2,49 persen dimiliki oleh pihak-pihak yang terafilisiasi dengan PT Dwimuria Investama Andalan.