Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Trump Dorong Wall Street Menanjak

Pada perdagangan Selasa (11/8/2020) pukul 09.41 waktu setempat atau 20.41 WIB, S&P 500 Index naik 0,41 persen ke 3.374,39, Dow Jones Industrial Average meningkat 1,2 persen menuju 28.124,87.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Amerika Serikat menguat seiring dengan rencana Presiden Donald Trump memangkas pajak.

Pada perdagangan Selasa (11/8/2020) pukul 09.41 waktu setempat atau 20.41 WIB, S&P 500 Index naik 0,41 persen ke 3.374,39, Dow Jones Industrial Average meningkat 1,2 persen menuju 28.124,87.

Adapun, Nasdaq Composite Index koreksi 0,44 persen menjadi 10.919,82.

Bursa AS sebagian besar menguat setelah Presiden Donald Trump mengatakan dia mempertimbangkan pemotongan pajak atas capital gain. Di sisi lain, pasien rawat inap Covid-19 di AS turun ke level terendah dalam sebulan.

S&P 500 naik untuk sesi kedelapan berturut-turut dan mendekati rekor penutupannya dari sebelum pandemi, sementara Nasdaq 100 jatuh untuk hari ketiga.

"Ada beberapa aksi ambil untung yang sedang terjadi. Namun, pasar terdorong oleh membaiknya data kasus corona," kata Keith Gangl, manajer portofolio untuk Gradient Investments.

Treasury dan obligasi Eropa memperpanjang penurunan. Dolar AS berbalik melemah terhadap mata uang utama termasuk euro, setelah indeks kepercayaan investor Jerman secara tak terduga melonjak. Harga emas turun untuk hari ketiga.

Jun Bei Liu, manajer portofolio di Tribeca Investment Partners, menyampaikan investor mendapatkan kenyamanan dari komentar Trump tentang potensi pemotongan pajak, data ekonomi China yang kuat, dan jatuhnya rawat inap di California dan New York.

Melihat angka kesembuhan melampaui laju infeksi global yang semakin cepat, analis percaya patokan saham global dapat menghapus kerugiannya di tahun 2020 hari ini.

“Ekuitas tidak pernah terlihat lebih murah dibandingkan dengan pendapatan tetap dan sejenisnya. Anda harus veralih ke ekuitas,” Jun Bei Liu, manajer portofolio di Tribeca Investment Partners, mengatakan dalam wawancara dengan Bloomberg TV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper