Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Iklan Sempat Seret, Bos MNC: Masa Terburuk bagi Industri Media Sudah Dilewati

Tanda-tanad pemulihan sudah muncul di bulan lalu saat pengiklan fast moving consumer goods memulai kembali campaign TV.
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha
Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibja. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten media PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) mengklaim kinerja selama semester pertama 2020 terbilang unggul dibanding kompetitor lain.

Group Chairman of MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan kendati perseroan mencatatkan kinerja negatif pada semester pertama tahun ini, pihaknya termotivasi hasil yang diperoleh selama periode kuartal kedua tahun 2020.

“Saya sangat yakin bahwa kami telah melewati masa terburuk bagi industri media dalam hal belanja iklan selama semester satu tahun 2020,” ungkapnya dalam rilis pers, Senin (10/8/2020).

Menurut Harry, dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 masih akan terasa di semester kedua tahun ini. Namun, dia menyebut perilaku masyarakat  akan berubah yang mana akan lebih banyak pemirsa yang menonton televisi.

Dia optimistis kinerja di semester kedua akan lebih baik dibandingkan dengan semester pertama. Oleh karena itu, emiten berkode saham MNCN tersebut telah mencadangkan susunan program terpentingnya yang terdiri dari program berbasis sponsor, seperti program pencarian bakat, program anniversary, program awards, dan banyak lagi. 

Program berbasis sponsor rata-rata menghasilkan pendapatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan program reguler di FTA. Harry menyeut, tanda-tanda pemulihan sudah muncul di bulan lalu saat pengiklan fast moving consumer goods memulai kembali campaign TV.

Pada tahun ini, perseroan juga telah mengamankan lisensi konten untuk Disney dan Netflix. Dengan berbagai pemain OTT (over the top) asing mulai menyusun strategi dan upaya untuk menangkap pasar yang signifikan di Indonesia, MNCN memperkirakan bahwa pendapatan konten bersihnya akan berkembang pesat.

Sebagai gambaran, MNCN mencetak pendapatan bersih sebesar Rp3,96 triliun sepanjang paruh pertama 2020, menurun 6,70 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Penurunan tersebut diakibatkan pendapatan iklan non digital atau iklan konvensional yang menjadi kontributor utama perseroan menyusut 13,51 persen secara year on year menjadi Rp 3,20 triliun. Dari situ, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk perseroan tercatat anjlok 17,37 persen pada semester I/2020, menjadi Rp956 miliar dari yang sebelumnya Rp1,15 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper