Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Media Nusantara Citra (MNCN) Turun di Semester I/2020, Ini Sebabnya

Laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk perseroan tercatat anjlok 17,37 persen pada semester I/2020.
Direktur Utama PT Media Nusantara Citra David Fernando Audy memberikan keterangan saat RUPSLB, di Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Media Nusantara Citra David Fernando Audy memberikan keterangan saat RUPSLB, di Jakarta, Kamis (20/12/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) mencetak pendapatan bersih sebesar Rp3,96 triliun sepanjang paruh pertama 2020.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2020 yang ada di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, realisasi tersebut turun 6,70 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp4,25 triliun.

Penurunan tersebut diakibatkan pendapatan iklan nondigital atau iklan konvensional yang menjadi kontributor utama perseroan menyusut 13,51 persen secara year on year menjadi Rp 3,20 triliun.

Begitu pula dengan pendapatan dari konten yang juga mengalami penurunan 10,34 persen dari Rp912 miliar menjadi Rp807 miliar. Namun di saat yang sama pendapatan iklan non digital tercatat naik 25,85 persen dari Rp325 miiliar menjadi Rp409 miliar.

Jumlah beban yang dikeluarkan oleh perseroan juga berhasil ditekan, secara total beban usaha perseroan tercatat menyusut 5,70 persen, dari yang semula Rp1,58 triliun menjadi Rp1,48 triliun.

Hal tersebut disebabkan beban program dan konten yang tercatat sebesar Rp1,38 triliun, turun 7,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara sisanya yakni beban penyusutan dan amortisasi naik dari Rp91 miliar menjadi Rp107 miliar.

Sayangnya, penurunan beban tak mampu menutupi penurunan kinerja perseroan. Laba yang dapat diatribusikan pada entitas induk perseroan tercatat anjlok 17,37 persen pada semester I/2020, menjadi Rp956 miliar dari yang sebelumnya Rp1,15 triliun.

Sementara itu pada pos aset, MNCN membukukan kenaikan aset 3,12 persen dibandingkan akhir tahun lalu yakni menjadi Rp18,39 triliun, dari yang semula Rp17,83 triliun. Aset tersebut terdiri atas aset lancar Rp8,18 triliun dan aset tidak lancar Rp10,21 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper