Bisnis.com, JAKARTA — Saham emiten farmasi menjadi pendorong utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung fluktuasi seiring dengan rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020 hari ini pada pukul 11:00 WIB. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode itu sebesar -5,32 persen, kontraksi terbesar sejak kuartal II/1998 sebesar -7,8 persen.
IHSG menguat tips dengan menguat 0,17 persen ke level 5.083,557 akhir sesi pertama Rabu (5/8/2020), setelah bergerak di rentang 5.059,09 - 5.093,56.
Terpantau 165 saham menguat, 221 saham melemah, dan 151 saham stagnan. Nilai transaksi Rp4,7 triliun, dengan net sell investor asing Rp245,85 miliar.
Saham emiten farmasi menjadi penopang utama IHSG, yakni PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) naik 18,86 persen menjadi Rp2.710, saham PT Indofarma Tbk. (INAF) naik 17,98 persen menuju Rp2.690, dan saham PT Pyridam Farma Tbk. (PYFA) meningkat 10,97 persen ke level Rp860.
Sementara itu, 7 sektor mampu menghijau, dipimpin indeks pertambangan yang menguat 1,17 persen. Adapun, tiga sektor yang melemah ialah finansial -0,65 persen, perkebunan -061 persen, dan properti -0,36 persen.
Baca Juga
Pergerakan saham perbankan BUKU IV mayoritas parkir di zona merah pada akhir sesi pertama Rabu (5/8/2020). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tertekan dengan koreksi 1,35 persen ke level Rp5.500.
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga ikut amblas 0,89 persen ke level Rp30.775. Selanjutnya, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) turun 0,67 persen ke level Rp745.
PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) juga turut terkoreksi 0,64 persen ke level Rp780. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengekor dengan penurunan 0,32 persen ke level Rp3.070.
Adapun, hanya PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dari kelompok BUKU IV yang mencetak penguatan harga pada paruh pertama Rabu (5/8/2020). Keduanya menguat masing-masing 0,37 persen dan 0,44 persen.