Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Kesehatan Meriang, Bursa Eropa Melemah di Awal Perdagangan

Indeks Stoxx 600 yang berisi saham-saham unggulan di negara Uni Eropa melemah 0,5 persen pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (4/8/2020).
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa di Eropa dibuka melemah pada awal perdagangan Selasa (4/8/2020). Tampaknya optimisme yang mendorong penguatan harga saham di Asia dan Amerika Serikat tidak merembet ke Benua Biru.

Berdasarkan data Bloomberg, penurunan harga saham emiten kesehatan dan makanan menekan indeks Stoxx Europe 600 pada awal perdagangan setelah sempat dibuka menguat. Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0,5 persen pada pukul 8.55 pagi di London, Inggris.

Di sisi lain, indeks saham acuan di Asia ditutup menguat mengikuti penguatan bursa Wall Street. Indeks MSCI Asia Pacific terpantau menguat 1,7 persen dan. Sebelumnya, indeks berjangka S&P 500 menyusul penguatan indeks Nasdaq 100 ketika harga saham teknologi di Negeri Paman Sam melambung pada perdagangan Senin (4/8/2020).

Jeffrey Halley, Senior Market Analyst Oanda Asia Pacific Pte. mengatakan tanda-tanda pemulihan ekonomi masih sesuai dengan harapan pelaku pasar membuat kinerja bursa saham secara global menguat.

“Ekspektasi meningkat bahwa AS dapat menghindari resesi dalam, hal itu cukup membuat pasar saham terapresiasi. Sementara dolar AS melanjutkan pemulihan setelah melemah beberapa waktu terakhir,” kata Halley seperti dikutip Bloomberg, Selasa (3/8/2020).

Adapun, penguatan Bursa AS didorong oleh pernyataan Gedung Putih mengenai upaya Presiden AS Donald Trump memberikan tunjangan kepada pengangguran. Selanjutnya, perlambatan penyebaran kasus Covid-19 juga membantu sentimen positif yang sudah ada.

Tensi AS dan China yang terus memanas tetap menjadi tantangan. Trump mengatakan TikTok harus menutup bisnisnya di AS sebelum 15 September 2020 kecuali TikTok mampu menjual bisnisnya ke perusahaan AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper