Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja sektor konstruksi benar-benar merana selama enam bulan pertama 2020. Kinerja pendapatan dan laba bersih turun drastis.
Misal, PT PP (Persero) Tbk, mencatat penurunan laba bersih hingga 95 persen pada periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2020. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan hari ini, Senin (3/8/2020), PTPP meraup laba bersih Rp15,94 miliar. Adapun pada 30 Juni 2019, PTPP meraup laba bersih Rp343,17 miliar.
Penurunan laba bersih tidak terlepas dari kinerja pendapatan yang anjlok. Total pendapatan PTPP di semester pertama turun 36,6 persen menjadi Rp6,74 triliun.
Pendapatan dari jasa konstruksi sebagai penyumbang utama omzet turun hampir 40 persen menjadi Rp5,33 triliun. Segmen lain yang memberikan sumbangsih signifikan, yaitu EPC juga turun 56 persen menjadi Rp397,01 miliar.
Kinerja pendapatan yang anjlok disusul oleh perolehan laba bersih membuat laba per saham menciut. Laba per saham per Juni 2020 tercatat Rp3, jauh lebih rendah dibandingkan dengan posisi Juni 2019 sebear Rp55.
Sebelumnya, manajemen emiten berkode saham PTPP tersebut mengakui pandemi virus corona amat berdampak pada kegiatan bisnis perusahaan. PTPP juga telah melakukan penghentian kegiatan operasional secara parsial.
Baca Juga
Selain itu, pengerjaan sejumlah proyek yang dimiliki perusahaan juga terhambat atau bahkan terhenti. Hingga 15 Juli 2020 sebesar 12 persen atau 16 proyek berada dalam status slowdown. Sementara 7 persen atau 9 proyek berstatus lockdown.
Adapun pengerjaan 6 proyek atau 5 persen dari total keseluruhan terpaksa harus dihentikan sementara. Pasalnya, lokasi proyek berada di zona merah serta terjadinya perlambatan di beberapa kegiatan proyek di lapangan.