Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Risiko Resesi Tekan Pasar Saham

Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 2,57 persen ke level 5.017,362 pada akhir sesi I pada Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 - 5.157,27.
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung melintas di depan papan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (24/6/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia mengungkapkan risiko resesi perekonomian kawasan Asean termasuk Indonesia menjadi penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam hari ini.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) turun 2,57 persen ke level 5.017,362 pada akhir sesi I pada Senin (3/8/2020), setelah bergerak di rentang 4.928,47 - 5.157,27. Sebanyak 407 saham terkoreksi, 43 menguat, dan 118 stagnan.

Total nilai transaksi mencapai Rp7,07 triliun pada paruh pertama perdagangan perdana Agustus 2020. Investor asing membukukan net sell senilai Rp949,98 miliar.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengungkapkan tekanan pasar pada sesi pertama disebabkan perhatian mengenai potensi resesi di negara Asean termasuk Indonesia. Bursa mencatat sebanyak 79 saham terkena auto rejection bawah (ARB).

"[Penyebab tekanan pasar] concern mengenai potensi resesi di negara Asean termasuk Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Senin (3/8/2020).

Mengutip data World Economy Outlook dari IMF dan Bloomberg yang diolah Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 diperkirakan -3,1 persen. Adapun, negara tetangga seperti Singapuran dan Malaysia masing-masing kontraksi -6,8 persen dan -8 persen.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan bahwa investor sedang mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020. Estimasi memperkirakan pertumbuhan negatif menjadi -4 persen secara year on year (yoy).

“Sehingga pelaku pasar melakukan aksi sell off pada pagi ini,” tuturnya.

Frankie mengatakan pelaku pasar seharusnya sudah memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan memburuk pada kuartal II/2020. Dengan demikian, pasar menurutnya tengah dalam fase pricing in.

“Dengan saat ini market di 4.950, seharusnya investor sudah boleh melakukan pembelian secara berkala dengan support kuat [IHSG] di area 4.800,” jelasnya.

Dia menambahkan realisasi kinerja emiten semester I/2020 juga berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Iklim pasar yang sedang tidak baik akibat Covid-19 membuat penurunan laba perusahaan bukan sesuatu yang mengherankan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper