Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam di tengah aksi jual yang melanda pasar saham global. Kurs rupiah pun melemah terhadap dolar AS.
Di tengah meningkatnya keresahan pasar akibat eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat dan China, harga emas Comex kian menjadi-jadi dan bergerak di kisaran level US$1.900.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Jumat (24/7/2020):
Bursa Global Merah-Merah, IHSG Ikut Berdarah
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,21 persen atau 62,02 poin menjadi 5.082,99, setelah bergerak di rentang 5.074,49 - 5.149,59.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing turun 1,6 persen dan 4,3 persen menjadi penekan utama IHSG.
Sementara itu, bursa Eropa melemah bursa Asia setelah Beijing memerintahkan AS menutup kantor konsulatnya di Chengdu sebagai pembalasan atas perintah AS untuk menutup kantor konsulat China di Houston.
“Kami tidak akan terkejut jika terjadi aksi jual karena investor mengalihkan fokus mereka kembali pada ketegangan geopolitik ini,” ujar Direktur investasi di Brewin Dolphin Janet Mui, dikutip dari Bloomberg.
Redupnya Kepul Asap HMSP Benamkan IHSG ke Zona Merah
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II/2020, penjualan bersih HSMP terkoreksi hingga 11,8 persen secara tahunan menjadi Rp44,73 triliun. Dari situ, laba bersih ikut tergerus 27,82 persen secara tahunan menjadi Rp4,89 triliun.
HMSP langsung amblas ke zona merah sejak awal dengan koreksi 10 poin ke level Rp1.750 pada pembukaan Jumat. Sepanjang sesi, pergerakan tidak mampu keluar dari zona merah.
HMSP diperdagangan dengan price to earnings ratio (PER) 20,06 kali. Total kapitalisasi pasar yang dimiliki senilai Rp196,00 triliun.
Di tengah rontoknya minat investor terhadap aset berisiko, kurs rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.610 per dolar AS, depresiasi pertama dalam empat hari perdagangan terakhir.
Pada perdagangan Kamis (23/7/2020), rupiah berhasil melanjutkan apresiasinya sebesar 70 poin atau 0,48 persen ke level Rp14.580 per dolar AS, penguatan hari ketiga berturut-turut.
Bersama rupiah, mata uang lain di Asia mayoritas terdepresiasi terhadap dolar AS antara lain won Korea Selatan (-0,34 persen) dan yuan China (-0,21 persen).
Ketegangan dengan AS Memburuk, Panic Selling Melanda Bursa Saham China
Sentimen dengan cepat memburuk di tengah ancaman terbesar bagi hubungan diplomatik Beijing dengan Washington selama bertahun-tahun terakhir.
Pada perdagangan Jumat, investor asing melepas kepemilikan saham hingga lebih dari US$2,3 miliar saham melalui hubungan pertukaran dengan Hong Kong, jumlah terbesar dalam sejarah.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks CSI 300 melemah hingga 5 persen, sedangkan indeks ChiNext turun 6.6 persen. Adapun, indeks Shanghai Composite melemah 3,86 persen.
Jangan Lengah! Harga Emas Siap Tembus US$1.900
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 terpantau naik 2,90 poin atau 0,15 persen ke level US$1.892,90 per troy ounce pukul 18.57 WIB.
Harga emas melaju menuju kenaikan mingguan ketujuh beruntun, reli terpanjang sejak 2011 sekaligus semakin mendekati rekor level tertinggi US$1.923,70 pada September 2011.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta naik Rp7.000 menjadi Rp984.000 per gram.
Adapun, harga pembelian kembali atau buyback emas ikut bertambah Rp7.000 menjadi Rp884.000 per gram dari harga sebelumnya.