Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-China Ribut Soal Konsulat Houston, Wall Street Malah Menguat

Bursa saham Amerika Serikat berhasil memperpanjang relinya pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Rabu (22/7/2020), di tengah memanasnya tensi AS-China.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat berhasil memperpanjang relinya pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Rabu (22/7/2020), di tengah memanasnya tensi AS-China.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan S&P 500 ditutup menguat 0,57 persen atau 18,72 poin ke level 3.276,02. Saham utilitas, real estat, dan industri mendorong penguatan indeks.

Sejalan dengan S&P, indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 0,62 persen atau 165,44 poin ke level 27.005,84 dan indeks Nasdaq Composite berakhir naik 0,24 persen atau 25,77 poin ke posisi 10.706,13.

Optimisme investor atas kemungkinan adanya rencana pengeluaran baru dan potensi vaksin virus Corona (Covid-19) mampu membatasi kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan dengan China.

Pemerintahan Presiden Donald Trump dikabarkan tengah membahas perpanjangan asuransi pengangguran jangka pendek sebelum manfaatnya berakhir.

Indeks S&P 500 mampu berakhir di level tertinggi lima bulan, setelah kontrak berjangka S&P rebound dari koreksi yang dipicu kabar bahwa pemerintah AS memerintahkan konsulat China di Houston untuk segera ditutup.

Dalam suatu briefing di Beijing pada Rabu (22/7/2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengungkapkan pemerintah AS memberi China waktu tiga hari untuk menutup konsulatnya di Houston.

“China berencana untuk merespons dengan langkah balasan yang tegas jika pemerintahan Trump tidak mencabut keputusan keliru ini,” ujar Wang, seperti dilansir dari Bloomberg.

Melalui sebuah pernyataan, Departemen Luar Negeri AS kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah memerintahkan konsulat China ditutup untuk melindungi kekayaan intelektual dan informasi pribadi Amerika.

Kabar tersebut sempat membuat investor gelisah karena kekhawatiran atas memburuknya hubungan AS-China yang dapat menggerus daya tarik aset berisiko.

Bagaimanapun, fokus investor dengan cepat beralih pada laporan kinerja keuangan korporasi. Saham Microsoft Corp. merosot dan Tesla Inc. melonjak setelah merilis laporan laba menyusul penutupan perdagangan reguler.

“Anda akan melihat volatilitas macam itu, tetapi pasar kemudian akan melalui sebagian besar darinya,” ujar Kepala strategi pasar untuk Crossmark Global Investments Victoria Fernandez, dilansir dari Bloomberg.

Progres dalam memerangi dampak virus Corona juga berkontribusi pada sentimen pasar. Saham Pfizer Inc. menguat setelah mengungkapkan bahwa pemerintah memesan hingga 600 juta dosis kandidat vaksinnya untuk melawan Covid-19.

Fokus investor kini tertuju pada negosiasi antara kubu Republik di Senat AS dan pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mencapai konsensus rencana stimulus lebih lanjut demi menopang ekonomi, setelah para pemimpin negara Uni Eropa mencapai kesepakatan terkait stimulus penanganan Covid-19.

Presiden Trump telah memperingatkan bahwa krisis Covid-19 kemungkinan akan menjadi lebih buruk sebelum dapat membaik.

“Memasuki Agustus, kemudian September, saya menjadi lebih khawatir tentang apa yang akan menjadi katalis berikutnya untuk membawa pasar bergerak lebih tinggi,” ujar ahli strategi lintas aset di Morgan Stanley, Andrew Sheets.

“Ini akan menjadi periode yang lebih sulit untuk saham,” tambahnya.

Berbanding terbalik dengan bursa AS, indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah sekitar 0,9 persen dan Bloomberg Dollar Index turun 0,3 persen ke level terendah dalam lebih dari 19 pekan.

Di pasar komoditas, harga minyak West Texas Intermediate turun 0,2 persen menjadi US$41,84 per barel dan harga emas naik tajam 1,4 persen ke level US$1.868,52 per troy ounce, level tertinggi dalam sekitar 9 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper