Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penyedia menara telekomunikasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk. akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp700 miliar—Rp800 miliar pada tahun ini.
Presiden Direktur Solusi Tunas Pratama Nobel Tanihaha menjelaskan, anggaran belanja modal tersebut akan digunakan untuk kolokasi menara dan juga memperpanjang kabel serat optik serta pembangunan menara-menara telekomunikasi baru
“Capex akan digunakan untuk kolokasi, sebagian ke optik fiber dan juga pembangunan menara,” kata Nobel dalam paparan publik Solusi Tunas Pratama,secara daring pada Rabu (22/7/2020).
Ia mengatakan, bisnis kolokasi perusahaan akan terus dikembangkan guna melebihi capaian 2019. Pada tahun lalu, emiten berkode saham SUPR ini mencatatkan rasio sewa sebanyak 1,75 kali atau lebih baik dibandingkan dengan capaian pada 2018 sebanyak 1,64 kali.
Sementara itu, untuk kabel serat optik, SUPR tengah dalam proses pengembangan serat optik sepanjang 5.000km di 11 kota, termasuk 8 kota dimana perusahaan tidak memiliki aset serat optik saat ini.
"Pengembangan serat optik perusahaan akan merambah keluar Jawa dan Sumatra, mencapai Kalimantan, dan Sulawesi," jelasnya.
Selain itu, ia juga mengatakan perusahaan menyisihkan dana tersebut untuk membangun menara-menara baru. Namun, ia belum dapat merinci jumlah menara baru yang akan dibangun perusahaan.
Menurutnya, pembangunan menara-menara telekomunikasi baru akan amat bergantung pada bisnis yang dilakukan oleh operator telekomunikasi. Sejauh ini, perusahaan memiliki 6.400 unit menara dan 38 sistem antena terdistribusi.
Sementara itu, Direktur Solusi Tunas Pratama Juliawati Gunawan mengatakan, sebagian besar anggaran belanja modal perusahaan pada tahun ini berasal dari kas internal perusahaan.
"Kami juga akan mencari fasilitas pinjaman guna memaksimalkan rencana ekspansi tersebut," katanya.
Hingga semester II/2020, ia mengatakan realisasi belanja modal SUPR telah mencapai Rp350 miliar. Sementara pada kuartal I/2020, SUPR mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp463,67 miliar dan laba usaha senilai Rp255,16 miliar
Sebelumnya, Solusi Tunas Pratama merancang penerbitan obligasi baik dalam mata uang rupiah maupun denominasi dolar Amerika Serikat untuk meningkatkan likuiditas perseroan.
Lewat keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (20/7/2020), Solusi Tunas Pratama menyampaikan rencana penerbitan obligasi dalam dua opsi.
Pertama, berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) senilai US$400 juta atau ekuivalen dengan Rp5,56 triliun. Kedua, dengan mata uang rupiah senilai Rp8 triliun.
Emiten berkode saham SUPR mengindikasikan surat utang itu akan memiliki tenor 7 tahun sejak waktu diterbitkan atau jangka waktu lain yang disepakati para pihak. Tingkat suku bunga rencana transaksi maksimal 8 persen.
SUPR menjelaskan bahwa transaksi dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan likuiditas perseroan untuk menunjang kebutuhan operasional, pertumbuhan aset, maupun pendanaan perseroan secara umum.