Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk. merealisasikan overburden removal (OB) sebesar 168,4 juta bank cubic meter (bcm).
Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis mengatakan pada semester I/2020 perseroan telah mengupas lapisan tanah sebesar 168,4 juta bcm. Realisasi OB pada periode itu lebih kecil 11,87 persen dibandingkan tahun lalu 191,1 juta bcm.
Menurutnya, pelemahan pada pasar batu bara pada masa pandemi membuat produksi menjadi berkurang. Selain itu, emiten berkode saham DOID itu menargetkan dapat mengupas lapisan tanah sebesar 350 juta sampai 390 juta bcm.
Dengan demikian, realisasi sampai semester I/2020 mencapai 48 persen dari total target. Regina mengatakan perseroan belum akan mengubah target produksi sejauh ini.
“Kami belum merevisi target, jadi kita lihat saja sampai nanti. Kunci utama saat ini adalah harga batu bara di pasar,” katanya kepada Bisnis pada Senin (20/7/2020).
Regina menambahkan salah satu alasan perseroan tidak merevisi target karena para klien mengoreksi produksi batu bara masing-masing. Adapun klien utama perseroan diantaranya adalah PT Kideco Jaya Agung, PT Adaro Indonesia, dan PT Berau Coal.
Baca Juga
Menurutnya, bila harga emas hitam menurun bisa ada kemungkinan produksi akan terpengaruh. Namun sejauh ini pasar minyak mentah telah menopang pergerakan harga batu bara. “Maka itu dari pelanggan kami belum ada yang merevisi target mereka,” imbuhnya.
Regina menambahkan saat ini perseroan fokus mengoptimalkan aset yang ada dan meniminalisir pengeluaran. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga keuntungan.
Sebelumnya, DOID siap mengemisi obligasi valas senilai US$750 juta sebagai upaya refinancing beberapa utang.
Dalam prospektus perseroan yang dirilis Selasa (7/7/2020), DOID akan menerbitkan sebanyak-banyaknya US$750 juta dan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) de
Surat utang global itu tidak dijamin oleh perseroan maupun dengan hak jaminan kebendaan atas harta kekayaan perseroan dan akan memiliki kupon maksimal 10 persen yang akan dibayarkan setiap 6 bulan.
Pokok surat utang akan dibayarkan seluruhnya dan sekaligus pada tanggal jatuh tempo maksimal pada 2027.