Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan yang kerap menjadi promotor berbagai perhelatan, PT Dyandra Media International Tbk., sedang menghadapi tantangan berat akibat pandemi Covid-19.
Pasalnya seluruh segmen bisnis emiten berkode saham DYAN itu hampir tidak dapat bergerak selama pandemi. Segmen event organizer (EO), segmen usaha convention and exhibition di Surabaya dan Bali, segmen perhotelan di Bali, dan kebun raya di Purwodadi serta Bali belum dapat beroperasi.
Head of Investor Relations & Corporate Communications Dyandra Media International Mirna Gozal mengatakan kuartal II/2020 adalah momentum paling berat perseroan.
“Periode itu sangat berat sekali karena hampir semua bisnis kami mengalami penghentian operasional. Kinerja pasti turun karena dibandingkan dengan tahun lalu, kami mengalami penurunan pendapatan lebih dr 75 persen,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
DYAN, lanjut Mirna, menginisiasi beberapa pameran fisik menjadi digital. Misalnya, pameran IFEX yang tidak diselenggarakan pada bulan Maret kemarin, namun tetap bisa diakses melalui website resmi IFEX. Dengan begitu, pembeli dan exhibitior tetap dapat melakukan transaksi bisnis.
Menurutnya, setelah pemberlakuan kenormalan baru beberapa segmen bisnis mulai beroperasi kembali. Oleh sebab itu perseroan bakal tancap gas pada kuartal III/2020 ini untuk mendorong pendapatan.
“Kuartal III dan kuartal IV ini kami akan tetap kejar untuk pendapatan sehingga laba bisa ikut naik,” tegasnya.
Selain itu, perseroan juga menahan belanja modal khususnya untuk segmen perhotelan sampai kondisi kembali pulih. DYAN akan menggelar empat pameran sekaligus pada Oktober mendatang.
Pameran itu akan merangkum seluruh event tahun ini seperti otomotif, properti, furniture hingga musik.
Hendra Noor Saleh, Direktur Dyandra Media International mengatakan bahwa proyek kolaborasi tersebut diyakini sebagai solusi baru di era new normal ketika masyarakat akan lebih selektif dan efektif saat menghadiri sebuah event.
Dia berharap dapat menciptakan cross audience dalam kemasan hybrid untuk membantu program promosi dan penjualan industri yang tentunya sedang merosot akibat dampak pandemi Covid-19.