Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dari Rugi Sampai Kencangkan Ikat Pinggang, 6 Emiten Absen Bagi Dividen

Sepanjang pekan ini, enam emiten mengumumkan untuk tidak membagikan dividen dengan berbagai alasan.
Emiten perkebunan, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk., absen membagikan dividen final untuk tahun buku 2019 kepada pemegang saham, sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (15/7/2020). Istimewa
Emiten perkebunan, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk., absen membagikan dividen final untuk tahun buku 2019 kepada pemegang saham, sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (15/7/2020). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak enam emiten mengumumkan untuk tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2019. Alasan emiten beragam, mulai dari strategi menjaga kas hingga menderita rugi.

Emiten keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. dan emiten produsen kabel PT Jembo Cable Company Tbk. (JECC) memutuskan tidak membagikan dividen untuk menjaga arus kas.

Kemudian, dua emiten perkebunan yaitu PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. (SMAR) pada pekan ini juga mengumumkan tidak membagikan dividen. 

Tahun lalu, SIMP itu membukukan rugi bersih Rp546,14 miliar. Jumlah itu naik 613,34 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya merugi Rp76,56 miliar.

SMAR juga memutuskan tidak membagikan dividen kendati pada tahun lalu mencetak kenaikan laba 50,34 persen menjadi  Rp898,69 miliar.Manajemen SMAR menyebut keputusan tidak membagikan dividen didasarkan pada pertimbangan kondisi ketidakpastian ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19.

“Perseroan perlu menerapkan prinsip kehati-hatian terutama untuk menjamin likuiditas dalam rangka mengedepankan tanggung  jawab kepada pemegang saham, kreditur, dan pemangku kepentingan lainnya,” tulis manajemen SMAR dalam keterangan resmi, Rabu (15/7/2020).

Di sisi lain, Emiten perbankan PT Bank Mayapada International Tbk. (MAYA) juga memutuskan laba bersih pada 2019 senilai Rp528 miliar digunakan untuk penguatan modal.

Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi mengatakan para pemegang saham sepakat untuk terus mendukung penguatan modal perseroan, di samping rencana penyuntikan baru pada tahun ini.

"Laba bersih kami Rp528 miliar. Secara general itu digunakan untuk penguatan modal, tetapi 2,56 persen dari laba bersih itu digunakan untuk pencadangan," paparnya usai RUPST, Kamis (16/7/2020).

Emiten yang tergabung dalam Grup Lippo, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) pun memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2019. CEO LPKR Joh Riady mengatakan  akan melanjutkan strategi transformasi yang telah disusun. Perseroan juga tengah dalam tahapan menabung kas untuk melakukan investasi di masa mendatang. 

"Manajemen memiliki rencana untuk membagikan dividen dalam waktu dekat saat arus kas dan prospek bisnis telah menunjukkan perubahan positif dari posisi saat ini," tulis manajemen dalam keterangan resmi di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (17/7/2020)

Untuk diketahui, tahun lalu, LPKR melaporkan rugi bersih tahun 2019 sebesar Rp1,98 triliun, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp720 miliar setahun lalu. Adapun pendapatan tumbuh 7,6 persen menjadi Rp12,25 triliun, ditopang kinerja lini usaha kesehatan yang dimotori oleh PT Siloam Hospitals Tbk. (SILO).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper