Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jardine Cycle & Carriage Cetak Laba US$529 Juta Semester I/2025

Jardine Cycle & Carriage Ltd. membukukan laba sebesar US$529 juta pada semester I/2025.
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat
Aerial foto gedung Menara Astra yang ada di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Jardine Cycle & Carriage Ltd. selaku pemegang saham pengendali PT Astra International Tbk. (ASII) mencatatkan laba dasar sebesar US$529 juta pada paruh pertama 2025. Namun, kontribusi dari portofolio bisnisnya di Indonesia, termasuk ASII tercatat lesu.

Berdasarkan laporan keuangannya, laba dasar Jardine Cycle & Carriage itu naik 6% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan US$500 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Group Managing Director Ben Birks mengatakan grup diuntungkan dari keuntungan selisih kurs dan biaya pembiayaan yang lebih rendah di tingkat korporat. Namun, grup mencatatkan penurunan kontribusi dari portofolio bisnisnya 8%.

"Terutama disebabkan oleh laba yang lebih rendah di bisnis Indonesia, yang kemudian sebagian diimbangi oleh perbaikan di Vietnam dan Singapura. Ini mencerminkan upaya berkelanjutan grup untuk membangun ketahanan portofolio," kata Ben dalam keterangan tertulisnya pada Rabu (30/7/2025).

Kontribusi bisnis di Indonesia mencapai US$466 juta, turun 9% yoy. Astra sebagai kontributor terbesar mencatatkan penyusutan 8% kontribusinya terhadap Jardine Cycle & Carriage menjadi US$456 juta.

Selain dari Astra, Jardine Cycle & Carriage mendapatkan kontribusi dari Tunas Ridean sebesar US$10 juta, jumlah tersebut tercatat turun sebesar 40%.

Adapun, kontribusi bisnis dari Vietnam meningkat 17% menjadi US$36 juta. Lalu, kontribusi dari regional Jardine Cycle & Carriage mencapai US$20 juta, susut 16%, terutama karena penjualan Siam City Cement pada paruh kedua 2024. Tanpa penjualan tersebut, kontribusi dari regional bisa meningkat 71%.

Jardine Cycle & Carriage sendiri membukukan laba yang diatribusikan kepada pemegang saham sebesar US$371 juta, setelah dikurangi pos-pos non-perdagangan sebesar US$158 juta, terutama dari kerugian nilai wajar yang belum direalisasi terkait dengan investasi jangka panjang. Alhasil, laba yang diatribusikan kepada pemegang saham itu susut 23%.

Kinerja ASII Semester I/2025

Pelemahan kontribusi bisnis dari portofolio Jardine Cycle & Carriage di Indonesia seiring dengan lesunya laba ASII. Astra tercatat membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,51 triliun pada semester I/2025.

Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih ASII itu turun 2,15% yoy dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp15,85 triliun. Sementara, laba bersih per saham ASII menjadi Rp395, turun 4% yoy.

“Kinerja Grup pada semester pertama tahun 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring dengan kondisi bisnis yang menantang," kata Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan tertulis pada Rabu (30/7/2025).

Kontribusi laba terbesar ASII berasal dari segmen usaha otomotif yang mengalami penurunan 8% yoy menjadi Rp5,3 triliun. Penurunan ini mencerminkan volume penjualan yang lebih rendah di tengah pasar otomotif nasional yang lemah.

Kinerja dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi melalui PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga mengalami tekanan, dengan laba bersih terkoreksi 15% menjadi Rp5 triliun. Sektor jasa penambangan terhambat oleh curah hujan tinggi, sementara sektor pertambangan batu bara turut terdampak oleh harga jual yang lebih rendah.

Di sisi lain, beberapa segmen usaha ASII lainnya mencatatkan pertumbuhan. Laba bersih dari divisi agribisnis melalui PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) meningkat 40% menjadi Rp559 miliar. Segmen usaha jasa keuangan juga mengalami pertumbuhan laba bersih sebesar 6% menjadi Rp4,4 triliun, terutama karena peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang lebih besar.

Secara keseluruhan, ASII mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp162,85 triliun pada semester I/2025, naik 1,8% yoy dibandingkan Rp159,96 triliun pada paruh pertama 2024. Namun, beban pokok pendapatan juga meningkat menjadi Rp128,02 triliun, dari sebelumnya Rp124,36 triliun. Alhasil, laba bruto ASII turun menjadi Rp34,83 triliun dibandingkan Rp35,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

"Kami juga berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan serta keunggulan operasional, sambil terus secara seksama mencari peluang pertumbuhan jangka panjang," ujar Djony.

________

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro