Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.780 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Jumat (17/7/2020).
Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.780 per dolar AS, melemah 148 poin atau 1,01 persen dari posisi Rp14.632 pada Kamis (16/7/2020).
Adapun, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 100 poin atau 0,68 persen ke level Rp14.725 per dolar AS pukul 9.44 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (16/7/2020), nilai tukar mata uang rupiah ditutup di level Rp14.625 per dolar AS dengan pelemahan sebesar 37 poin atau 0,25 persen, depresiasi hari ketiga.
Sebelum kembali melemah, rupiah sempat rebound dengan dibuka terapresiasi 40 poin atau 0,27 persen di level Rp14.585 pada perdagangan Jumat. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak dalam kisaran 14.585 – 14.725 per dolar AS.
Mata uang lainnya di Asia tampak bergerak variatif terhadap dolar AS. Yuan onshore China terdepresiasi 0,16 persen, sedangkan peso Filipina menguat 0,11 persen.
Baca Juga
Sementara itu, indeks dolar, yang melacak pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia lainnya, terpantau turun tipis 0,07 persen atau 0,070 poin ke posisi 96,276 pukul 9.51 WIB.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah) | |
---|---|
Tanggal | Kurs |
17 Juli | Rp14.780 |
16 Juli | Rp14.632 |
15 Juli | Rp14.616 |
14 Juli | Rp14.512 |
13 Juli | Rp14.486 |
Sumber: Bank Indonesia
Dilansir Bloomberg, rupiah melemah untuk hari keempat berturut-turut setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuannya dan mengisyaratkan kemungkinan tindakan kebijakan lebih lanjut.
Adapun, mayoritas mata uang emerging market di Asia diperdagangkan dalam kisaran sempit menjelang akhir pekan.
“Rupiah melanjutkan pelemahannya setelah Bank Indonesia mengindikasikan dukungan kebijakan lebih lanjut dapat datang melalui lebih banyak pemangkasan atau pelonggaran kuantitatif,” ujar Kepala riset Asia di ANZ Singapura, Khoon Goh.
“Pelemahan jangka pendek untuk mata uang ini bisa terjadi, terutama seiring mendekatnya bulan Agustus dimana [rupiah] cenderung secara konsisten membukukan pelemahan,” tambahnya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Juli 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4 persen.
Sejalan dengan keputusan itu, suku bunga deposit facility juga diturunkan sebesar 25 bps menjadi 3,25 persen, dan suku bunga lending facility sebesar menjadi 4,75 persen.
BI melihat lambatnya pemulihan ekonomi dunia serta kembali meningkatnya tensi geopolitik AS-Tiongkok meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global.
"Perkembangan ini akhirnya menahan berlanjutnya aliran modal ke negara berkembang dan kembali menekan nilai tukar negara berkembang, termasuk Indonesia," kata Perry dalam paparan hasil RDG, Kamis (16/7/2020).
Di sisi lain, Perry menegaskan Bank Indonesia memandang nilai tukar rupiah masih berpotensi menguat ke depannya.
Level nilai tukar rupiah yang secara fundamental masih undervalued didukung inflasi yang rendah dan terkendali, defisit transaksi berjalan yang rendah, imbal hasil aset keuangan domestik yang kompetitif, dan premi risiko Indonesia yang mulai menurun.