Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik AS-China Batasi Kenaikan IHSG

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.079,12 dengan kenaikan 14,67 poin atau 0,29 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Trader berjalan saat ticker menampilkan harga saham di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia./ Dimas Ardian - Bloomberg
Trader berjalan saat ticker menampilkan harga saham di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Indonesia./ Dimas Ardian - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (14/7/2020) meski tertekan sentimen global.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.079,12 dengan kenaikan 14,67 poin atau 0,29 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 5.053,72 - 5.079,12. Artinya, IHSG ditutup di puncak rebound.

Pada perdagangan Senin (13/7/2020), IHSG membukukan rebound dan ditutup di level 5.064,45 dengan kenaikan sebesar 0,66 persen atau 33,19 poin.

Hari ini, tercatat 179 saham menguat, 225 saham melemah, dan 172 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp7,25 triliun.

Adapun, investor asing mencatatkan net sell atau jual bersih Rp160 miliar. Hal ini memperpanjang rentetan net sell sepanjang 2020 sebesar Rp16,5 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menuturkan, penguatan terbatas IHSG disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah tensi hubungan China dan AS yang semakin memanas. Hal ini juga ditambah oleh rilis data ekonomi Singapura yang terkontraksi 41,2 persen pada kuartal II/2020.

"Selain itu, surplus neraca perdagangan China juga sedang mengalami penurunan kinerja," jelasnya saat dihubungi pada Selasa (14/7/2020).

Saham perbankan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan angka net foreign buy tertinggi hari ini sebesar Rp105,3 miliar. Menyusul dibelakangnya adalah PT Astra International Tbk dengan nilai beli bersih Rp29,8 miliar.

Di sisi lain, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi sasaran aksi jual bersih asing dengan total net foreign sell sebesar Rp157,5 miliar. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang dilego asing sebanyak Ro63,8 miliar.

Sementara itu, lonjakan penguatan terbesar berhasil dipimpin oleh saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) yang naik hingga 33,77 persen ke posisi Rp206 per saham. Saham PT Semen Baturaja (SMBR) juga melonjak 25 persen atau 82 poin ke Rp410 per saham.

Berbanding terbalik dengan IHSG, Bursa Asia tidak mampu keluar dari zona merah sejak sesi perdagangan pagi dan akhirnya ditutup berbalik melemah dibandingkan posisi Senin kemarin.

Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (14/7/2020), indeks Hang Seng Hong Kong menjadi pasar dengan penurunan terbesar hari ini dengan koreksi 1,2 persen ke posisi 25.462,95. Hal serupa terjadi pada indeks Shanghai Composite yang turun 0,82 persen ke 3.415,09.

Sementara itu, bursa S&P/ASX 200 Australia dan Topix Jepang juga ditutup di zona merah, dengan koreksi masing-masing 0,61 persen dan 0,50 persen. Sementara itu, bursa Kospi Korea Selatan turun tipis 0,11 persen dan menutup perdagangan di level 2.183,61.

Perdagangan hari ini ditopang oleh tensi hubungan China dan AS yang kian memanas setelah AS menolak klaim China terkait Laut China Selatan. Hal ini sekaligus membatalkan kebijakan AS Sebelumnya yang tidak memihak dalam masalah klaim wilayah ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper