Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan dibuka menguat pada perdagangan Selasa (14/7/2020).
Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,12 persen atau 6,21 poin menjadi 5.070,65. Terpantau 128 saham menguat, 46 saham koreksi, dan 125 saham stagnan.
Institution Research Team MNC Sekuritas menjelaskan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,7 persen ke level 5.064 pada Senin (13/7/2020). Indeks diperkirakan sedang berada di awal wave [c] dari wave 5.
“Diperkirakan IHSG masih berpeluang untuk menguji resistan di 5.140 dan akan melanjutkan penguatannya ke area 5.200–5.300,” ujar Institution Research Team MNC Sekuritas melalui riset harian, Selasa (14/7/2020).
Institution Research Team MNC Sekuritas memprediksi indeks akan bergerak dengan level support 5.009 dan 4.973. Sementara itu, resistan berada di level 5.140 dan 5.220.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki kisaran 4.975—4.865,27. Sementara itu, resistan pertama dan kedua memiliki kisaran 5.097,14—5.172,37.
Baca Juga
Nafan menyebut berdasarkan indikator MACD telah membentuk pola golden cross di area positif. Adapun, Stokastik dan RSI bergerak menuju ke area overbought.
“Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistan,” paparnya.
Sementara itu, Bursa Asia dibuka melemah mengikuti pergerakan pasar Amerika Serikat menyusul tensi hubungan China dan Amerika Serikat yang kian memanas.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (14/7/2020), indeks Kospi Korea Selatan membuka perdagangan pagi ini dengan koreksi 0,5 persen. Penurunan serupa juga terjadi pada pasar Australia, dengan indeks S&P/ASX 200 yang turun 0,5 persen.
Indeks Topix Jepang juga membuka perdagangan di zona merah setelah turun 0,4 persen. Sementara bursa berjangka S&P 500 dibuka menguat 0,1 persen hingga pukul 09.07 waktu Tokyo, Jepang.
Perdagangan hari ini ditopang oleh tensi hubungan China dan AS yang kian memanas setelah AS menolak klaim China terkait Laut China Selatan. Hal ini sekaligus membatalkan kebijakan AS Sebelumnya yang tidak memihak dalam masalah klaim wilayah ini.
Sementara itu, investor juga menunggu outlook pendapatan dari laporan keuangan perusahaan. Hal ini dapat mendukung sikap bullish pelaku pasar yang juga ditopang oleh banjir stimulus dari pemerintah dan bank sentral untuk melawan dampak negatif dari pandemi virus corona.
Chris Iggo, Chief Investment Officer for Core Investments di AXA Investment Managers, mengatakan pasar mengkhawatirkan adanya risiko antara sentimen pemulihan ekonomi dan kenaikan nilai saham yang akan ditekan oleh penurunan harga ketimbang didukung oleh optimisme terhadap keadaan ekonomi.
Investor juga akan memperhatikan rilis data ekonomi untuk mengukur progres pemulihan perekonomian global. Data neraca perdagangan China akan dirilis hari ini sebelum angka Produk Domestik Bruto yang dikeluarkan pada Kamis mendatang.