Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Ditutup Menguat, Topix Jepang Naik 2,46 Persen

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (13/7/2020), indeks Topix Jepang menjadi pasar dengan kenaikan terbesar hari ini dengan naik 2,46 persen ke posisi 1.573,02. Hal serupa terjadi pada indeks Shanghai Composite yang melesat 1,77 persen ke 3.443,28.
Tokyo Stock Exchange atau Bursa Saham Tokyo, Jepang./ Kiyoshi Ota - Bloomberg
Tokyo Stock Exchange atau Bursa Saham Tokyo, Jepang./ Kiyoshi Ota - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melanjutkan tren positif perdagangan hari ini dengan ditutup pada posisi menguat.

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (13/7/2020), indeks Topix Jepang menjadi pasar dengan kenaikan terbesar hari ini dengan naik 2,46 persen ke posisi 1.573,02. Hal serupa terjadi pada indeks Shanghai Composite yang melesat 1,77 persen ke 3.443,28.

Sementara itu, bursa Kospi Korea Selatan juga ditutup di zona hijau, dengan kenaikan 1,67 persen di posisi 2.186,06. Smentara itu, bursa S&P/ASX 200 Australia naik 0,98 persen dan bertengger di posisi 5.977,50.

Perdagangan hari ini ditopang oleh sentimen investor yang tengah menanti outlook pendapatan dari perusahaan-perusahaan pada musim laporan keuangan ini.

Sementara itu, munculnya kasus positif virus corona pada sejumlah wilayah baru di dunia menyebabkan pemberlakuan kembali kebijakan pembatasan sosial. Hal ini menimbulkan keraguan terhadap laju pemulihan ekonomi global.

Negara bagian Florida di Amerika Serikat mencatatkan lonjakan kasus positif terbesar dalam sehari pada Minggu kemarin dengan 15.300 kasus. Rekor serupa juga dicetak oleh negara bagian South Carolina dan Texas pada Sabtu kemarin.

Portfolio Manager di PineBridge Investments, Mary Nicola menuturkan, perekonomian dunia kali ini telah memasuki fase pemulihan yang akan terjadi selama beberapa tahun mendatang. Hal ini, lanjutnya, juga akan disertai sejumlah hambatan dan rintangan.

"Pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia telah meluncurkan beragam kebijakan dan akan terus melanjutkannya hingga pemulihan ekonomi terjadi,," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper