Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk. melanjutkan reli dengan penguatan hingga 2,21 persen pada pembukaan sesi hari ini, Rabu (8/7/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham BRI Syariah terpantau di level 462 di lima menit awal perdagangan. Adapun pada penutupan perdagangan Selasa (7/7/2020), harga saham dengan kode BRIS itu ditutup melonjak 14,14 persen, menyusul penguatan serupa pada Senin (6/7/2020) sebesar 24,53 persen.
Hingga pukul 09.05 WIB, saham BRIS diperdagangkan sebanyak 80,18 juta lembar dengan nilai transaksi Rp37 miliar. Dalam sepekan terakhir, saham BRIS telah melonjak hampir 50 persen seiring.
Sementara itu, IHSG kembali menembus level 5.000 di awal perdagangan setelah dibuka di level 4.987,082. Di lima menit awal perdagangan, IHSG menguat 15,27 poin atau 0,31 persen. Sebanyak 139 saham menguat sedangkan 91 saham melemah. Adapun 128 saham terpantau stagnan.
Secara khusus, kenaikan saham BRIS bersamaan dengan rencana penggabungan atau merger bank syariah milik negara.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan rencana merger bank syariah milik BUMN diharapkan rampung pada Februari 2021. Selain BRIS, ada dua bank umum syariah dan satu unit usaha syariah yang dimiliki BUMN, yaitu PT Bank BNI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri, dan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Baca Juga
Erick mengatakan upaya merger bank syariah BUMN tersebut dilakukan untuk mendorong pengembangan pasar keuangan syariah. Pasalnya, menurutnya, pasar syariah juga memiliki prospek kebutuhan yang cukup besar di Indonesia.
“Kami sedang mengkaji bank-bank syariah ini jadi satu, Insya Allah Februari tahun depan jadi satu, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan sebagainya,” katanya Kamis (2/7/2020).