Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk. (BRIS) mencetak reli dengan kenaikan lebih dari 10 persen. Kenaikan saham anak usaha Bank Rakyat Indonesia itu terjadi di saat isu rencana merger bank syariah milik BUMN mengemuka.
Harga saham BRIS dibuka di posisi 408 atau naik 3,03 persen dibandingkan penutupan kemarin di level 396. Pada sesi Senin (6/7/2020), harga saham BRIS naik 24,53 persen.
Sementara itu, hingga pukul 10.50 WIB, harga saham BRIS terpantau naik 12,12 persen ke posisi 442. Saham BRIS tercatat menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama Selasa (7/7/2020) dengan total volume 768,11 juta lembar senilai Rp335,6 miliar.
Dalam periode tahun berjalan, harga saham BRIS sudah naik 27,75 persen. Sementara itu, dalam periode tiga bulan, harga saham BRIS melesat 123 persen.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan rencana merger bank syariah milik BUMN diharapkan rampung pada Februari 2021. Selain BRIS, ada dua bank umum syariah dan satu unit usaha syariah yang dimiliki BUMN, yaitu PT Bank BNI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri, dan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Erick mengatakan upaya merger bank syariah BUMN tersebut dilakukan untuk mendorong pengembangan pasar keuangan syariah. Pasalnya, menurutnya, pasar syariah juga memiliki prospek kebutuhan yang cukup besar di Indonesia.
Baca Juga
“Kami sedang mengkaji bank-bank syariah ini jadi satu, Insya Allah Februari tahun depan jadi satu, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan sebagainya,” katanya Kamis (2/7/2020).