Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. membukukan marketing sales atau prapenjualan sebanyak Rp1,1 triliun sepanjang semester I/2020.
Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung Jemmy Kusnadi mengatakan proyek-proyek hunian atau residensial masih menjadi kontributor utama prapenjualan dengan porsi hampir 70 persen.
“Pada semester I/2020 kami telah memperoleh marketing sales sebesar Rp1,1 triliun. Mayoritas pemasaran datang dari penjualan rumah sebesar 69 persen,” katanya kepada Bisnis, Rabu (8/7/2020).
Jemmy menambahkan, perolehan prapenjualan sepanjang semester pertama 2020 setara 24,44 persen dari total target sepanjang tahun sebanyak Rp4,5 triliun.
Jemmy belum dapat berkomentar langkah perseroan selanjutnya untuk tetap bertahan atau merevisi target tersebut.
Di lain pihak, Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi tetap merekomendasikan beli bagi saham Summarecon Agung. Menurutnya perseroan masih memiliki peluang membukukan marketing sales sebesar Rp3,11 triliun pada akhir tahun.
Baca Juga
Bila proyeksi tersebut tepat, jumlah itu turun 21 persen dibandingkan dengan realisasi 2019 sebesar Rp4,13 triliun.
“Kami melihat marketing sales baru akan kembali pulih pada 2021 ketika bank lebih leluasa memberikan pinjaman,” tulisnya dalam laporan riset yang dikutip Bisnis, Rabu (8/7/2020).
Menurutnya SMRA memiliki kelebihan dalam pendapatan berulang , yaitu dari sewa penghuni pusat perbelanjaan. MRA memiliki portofolio pusat perbelanjaan yang besar dengan tenant yang beragam untuk menambal segmen penjualan.
Selain itu, SMRA telah mendapatkan potongan bunga dari perbankan sebesar 200 bps menjadi sekitar 11 persen. Aurellia menargetkan SMRA dapat menyentuh Rp850 per saham dengan price earning ratio mencapai 43,5 kali.
Adapun pada penutupan sesi perdagangan hari ini, harga saham SMRA tercatat naik 1,68 persen ke level Rp605 per saham. SMRA diperdagangkan sebanyak 1.144 kali dengan nilai mencapai Rp10,02 miliar.