Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Nilai Minat IPO pada Semester II/2020 Masih Tinggi

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sepanjang tahun berjalan hingga 30 Juni 2020, jumlah perusahaan tercatat baru saham di tahun 2020 adalah 28 perusahaan.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (tengah) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna (kanan) dan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Risa E. Rustam memberikan keterangan pada paparan publik perusahaan di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (tengah) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna (kanan) dan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Risa E. Rustam memberikan keterangan pada paparan publik perusahaan di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Minat perusahaan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia atau melakukan initial public offering (IPO) pada paruh kedua tahun ini dinilai masih tinggi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sepanjang tahun berjalan hingga 30 Juni 2020, jumlah perusahaan tercatat baru saham di tahun 2020 adalah 28 perusahaan.

Jumlah tersebut lebih tinggi bila dibandingkan jumlah perusahaan tercatat baru di Bursa Efek Indonesia pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni 17 perusahaan.

Direktur Penilaian Perusahaan Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan seiring dengan kondisi pasar yang semakin kondusif, diharapkan antusiasme para perusahaan di Indonesia untuk dapat melantai di bursa akan semakin banyak.

“Pada tahun 2020 ini kami melihat minat perusahaan untuk IPO masih tinggi, khususnya untuk IPO saham,” kata Nyoman, Senin (6/7/2020).

Menurut dia, dengan adanya beberapa kebijakan dari Otoritas Jasa Keuangan dan self regulatory organization (SRO) terkait kondisi pandemi saat ini, dapat membantu serta mendukung perusahaan untuk tetap berencana IPO dan menjadi perusahaan tercatat pada 2020.

“Salah satu kebijakan BEI terbaru adalah kebijakan potongan 50 persen untuk ILF [initial listing fee/biaya pencatatan awal] saham,” imbuh Nyoman.

Sementara itu, sampai dengan tanggal 3 Juli 2020 masih terdapat 21 perusahaan yang berencana akan melakukan pencatatan saham di BEI. Sektor emiten yang akan IPO paling banyak berasal dari sektor perdagangan, jasa dan investasi yakni 8 perusahaan.

Adapun sisanya berasal dari sektor properti, real estat dan konstruksi bangunan sebanyak 4 perusahaan, sektor agrikultur sebanyak 3 perusahaan, dan sektor lain-lain meliputi sektor industri dasar dan kimia, barang konsumsi, ulititas dan transportasi serta finansial sebanyak 6 perusahaan.

Selain itu, dalam pipeline Bursa Efek Indonesia juga terdapat 33 penerbit yang akan menerbitkan 42 emisi obligasi atau sukuk, dengan beberapa penerbit mengemisi lebih dari satu obligasi atau sukuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper