Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Ada Sisa Penerbitan SBN Rp900,4 Triliun pada Semester II/2020

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Riko Amir mengatakan sisa penerbitan surat berharga negara (SBN) senilai Rp900,4 triliun paruh kedua tahun ini.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah memiliki sisa penerbitan surat berharga negara senilai Rp900,4 triliun sepanjang semester II/2020.

Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Riko Amir mengatakan sisa penerbitan surat berharga negara (SBN) senilai Rp900,4 triliun paruh kedua tahun ini tidak semuanya dapat diserap oleh pasar.

Sebagai gambaran, dengan sisa lelang 12 kali, perlu penyerapan sekitar Rp70 triliun hingga Rp75 triliun.

“Market kita tahun lalu Rp20 triliun hingga Rp30 triliun untuk lelang mingguan, sehingga kami memperkenalkan skema SBN skema khusus yang dibeli Bank Indonesia,” jelasnya dalam seminar daring, Kamis (2/7/2020).

Riko mengatakan ada dua pesan dari SBN skema khusus yang dibeli oleh Bank Indonesia (BI). Pertama, bahwa ada burden sharing dengan bank sentral.

Kedua, memastikan bahwa SBN yang kami sampaikan ke lelang domestik masih sesuai dengan yang apa diharapkan oleh market,” jelasnya.

Saat ini, lanjut dia, skema dan mekanisme penerbitan SBN skema khusus tengah dibahas secara intensif antara pemerintah dan BI. Dalam beberapa hari ke depan, akan lebih jelas bentuk dan berapa nilai yang akan diserap oleh bank sentral.

Lebih detail, DJPPR memaparkan sisa penerbitan SBN Rp900,4 triliun akan dipenuhi melalui lelang di pasar domestik, penerbitan SBN ritel Rp30 triliun—Rp40 triliun, private placement, penerbitan SBN valas, dan SBN skema khusus ke BI.

DJPPR melaporkan surat keputusan bersama (SKB) Tahap I antara Kemenkeu dan BI telah disepakati dan dijalankan sejak lelang 21 April 2020. Sampai dengan Juni 2020, total pembelian BI sebesar Rp30,3 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper