Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Covid-19, Laba Mitra Adiperkasa (MAPI) Hampir Terpangkas Habis

Kenaikan beban pokok penjualan dan beban langsung disertai dengan beban usaha hingga kerugian kurs mata uang asing membuat laba bersihmelorot 94,16 persen menjadi hanya Rp8,08 miliar.
SOGO Kelapa Gading. Isitimewa
SOGO Kelapa Gading. Isitimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) atau Grup MAP mengumumkan pencapaian positif dari sisi pendapatan untuk kuartal pertama tahun 2020 yang berakhir pada 31 Maret 2020.

Dikutip dari laporan keuangan konsolidasiannya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (30/6/2020), perseroan mencatatkan pertumbuhan tipis dari pos pendapatan bersih sebesar 0,61 persen secara tahunan menjadi Rp4,71 triliun sepanjang triwulan pertama tahun ini.

Sayangnya, kenaikan beban pokok penjualan dan beban langsung disertai dengan beban usaha hingga kerugian kurs mata uang asing membuat laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induknya melorot 94,16 persen menjadi hanya Rp8,08 miliar.

Berdasarkan segmen operasinya, pendapatan dari lini penjualan ekstern ritel berkontribusi besar terhadap pertumbuhan omzet perseroan diikuti dengan lini penjualan ekstern kafe dan restoran serta lini penjualan department store.

Kinerja pada kuartal pertama perseroan telah mengadopsi standar akuntansi PSAK 73 Sewa (IFRS 16 Leases) yang mengakibatkan berkurangnya laba bersih sejumlah Rp30 miliar. Dengan menerapkan metode retrospektif yang telah dimodifikasi, perusahaan tidak akan melakukan pengungkapan kembali pada pembukuan kinerja tahun buku 2019.

Grup MAP menilai, sejak tahun 2019 hingga dua bulan pertama di tahun 2020, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan hingga dua digit, serta momentum yang kuat untuk seluruh kanal ritel perusahaan.

Namun penyebaran pandemi Covid-19 pada bulan Maret, menyebabkan penurunan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan secara signifikan yang pada akhirnya memberikan dampak pada operasional Grup MAP.

Ratih D. Gianda, VP Investor Relations & Corporate Communications Grup MAP menyatakan bahwa pelanggannya beradaptasi dengan keadaan baru sehingga perusahaan memprioritaskan kecepatan dan respons dalam memastikan pelanggan untuk selalu mendapatkan akses terhadap produk dan merek perseroan.

“Fokus utama MAP saat ini adalah meningkatkan penjualan melalui omni channel, melakukan penghematan melalui sejumlah efisiensi biaya, serta berkomunikasi secara intensif dengan para pemilik merek dan vendor. Kami juga telah melakukan investasi dalam meningkatkan kemampuan online, mobile dan media sosial perusahaan,” jelasnya dikutip dari keterangan persnya, Selasa (30/6/2020).

Perseroan menyatakan bahwa kehadiran gerai ritel gawai distributor Apple, DIGIMAP, bertepatan dengan anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah (WFH), sehingga para eksekutif dan konsumen muda dapat memenuhi kebutuhan perlengkapan digital seperti komputer, telepon genggam, dan aksesoris pelengkapnya untuk memaksimalkan waktu di rumah.

Di sisi lain, pencapaian gerai supermarket Foodhall dinilai telah melebihi target melalui penyediaan kebutuhan dasar dan perlengkapan kebersihan yang diperlukan masyarakat.

Selain itu, dari divisi food & beverage, seperti Starbucks, Pizza Marzano, Genki Sushi, PAUL Bakery, Burger King dan Domino’s Pizza tetap melayani para pelanggan setianya melalui jasa pengiriman online atau jasa antar sesuai prosedur standar operasional yang berlaku.

Inisiatif utama lainnya juga diperkenalkan di tengah pandemi Covid-19 antara lain program Chat & Buy yang mana pelanggan dapat berbelanja melalui aplikasi Whatsapp, menambah jalinan kemitraan dengan marketplace dan perusahaan teknologi finansial, serta bekerjasama dengan para influencer digital untuk meningkatkan penjualan dan interaksi dengan publik.

Di masa yang akan datang, perseroan menjabarkan akan memanfaatkan kekuatan atas lebih dari 3,1 juta anggota MAPCLUB. Melalui semua inisiatif ini, pada akhir Maret 2020 penjualan digital MAP mengalami peningkatan lebih dari 100 persen.

“Mengingat situasi yang penuh perubahan dan ketidakpastian selama pandemi, kami tidak memberikan panduan keuangan untuk tahun 2020,” pungkas Ratih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper