Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 3 Manajer Investasi yang Paling Banyak Nikmati Hasil Korupsi Asuransi Jiwasraya

Ketiga perusahaan manajer investasi ini mengelola dana Asuransi Jiwasraya sebesar Rp5,984 triliun atau hampir separuh dari total dana yang mengalir ke 13 tersangka korporasi dalam kasus ini senilai Rp12,157 triliun.
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam
Pekerja membersihkan logo milik PT Asuransi Jiwasraya (Persero) di Jakarta, Rabu (31/7). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut ada tiga tersangka perusahaan manajer investasi yang diduga paling banyak menerima aliran dana hasil korupsi enam terdakwa perkara PT Asuransi Jiwasraya.

Perusahaan pertama yang telah menjadi tersangka karena paling banyak menerima aliran dana hasil pembobolan PT Asuransi Jiwasraya yaitu PT Pool Advista Aset Management (PAAM) yang mencapai nilai Rp2,142 triliun, melalui produk reksadana Pool Advista Kapital Optimal Rp1,403 triliun dan Pool Advista Kapital Syariah Rp749 miliar.

Kemudian perusahaan kedua, PT Dhanawibawa Manajemen Investasi atau PT Pan Arcadia Capital total nilai Rp2,027 triliun, lewat produk reksadana Dana Bertumbuh Rp1,555 triliun dan produk Dana Saham Syariah Rp472 miliar. Ketiga adalah PT Pinnacle Persada Investama total nilai hingga mencapai Rp1,815 triliun lewat produk reksadana Pinnacle Dana Prima.

Ketiga perusahaan manajer investasi ini mengelola dana Asuransi Jiwasraya sebesar Rp5,984 triliun atau hampir separuh dari total dana yang mengalir ke 13 tersangka korporasi dalam kasus ini senilai Rp12,157 triliun.

Berdasarkan data Pusat Informasi Reksa Dana Otoritas Jasa Keuangan, PAAM sepenuhnya dimiliki oleh PT Pool Advista Indonesia Tbk. PAAM memiliki modal dasar Rp260 miliar dan modal disetor Rp78 miliar.

PAAM memiliki 18 produk reksa dana mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana saham, hingga reksa dana terproteksi. PAAM beroperasi lewat izin usaha MI:KEP-01-/BL/MI/2009 tanggal 24 September 2009.

Sementara itu Pan Arcadia Capital dimiliki merupakan perusahaan manajer investasi milik Tommy Iskandar Widjaja dengan kepemilikan saham 75 persen, sedangkan sisanya dimiliki Anne Patricia Susanto.Perseroan memiliki izin sebagai manajer investasi sejak 2013 dengan modal dasar Rp100 miliar dan modal disetor Rp25 miliar. 

Selanjutnya Pinnacle Persada Investama dimiliki oleh PT Ares Global Persada dengan kepemilikan saham 80 persen dan sisanya dimiliki oleh PT Batara Mitra Wahana dengan izin usaha sebagai manajer investasi sejak tahun 2015. Perseroan memiliki modal dasar Rp50 miliar dengan modal disetor Rp25 miliar. Adapun, Pinnacle tercatat memiliki 24 produk reksa dana.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Hari Setiyono mengatakan bahwa nilai aliran dana hasil korupsi PT Asuransi Jiwasraya memiliki nilai yang berbeda-beda ke setiap perusahaan Manajer Investasi, sehingga jika ditotal mencapai Rp12,157 triliun dari 13 perusahaan manajer investasi.

"Jadi 13 korporasi MI ini menggoreng-goreng saham lewat produk masing-masing," tuturnya kepada Bisnis, Jumat (26/6/2020) malam.

Berikut adalah rincian aliran dana dari PT Asuransi Jiwasraya ke 13 perusahaan manajer investasi:

  1. PT Pool Advista Asset Management total nilai Rp2,142 triliun, melalui produk Pool Advista Kapital Optimal Rp1,403 triliun dan Pool Advista Kapital Syariah Rp749 miliar.
  2. PT Dhanawibawa Manajemen Investasi atau PT Pan Arcadia Capital total nilai Rp2,027 triliun, lewat produk reksadana Dana Bertumbuh Rp1,555 triliun dan produk Dana Saham Syariah Rp472 miliar.
  3. PT Pinnacle Persada Investama total nilai hingga Rp1,815 triliun melalui produk reksadana Pinnacle Dana Prima sebesar Rp1,815 triliun.
  4. PT Prospera Asset Management total nilai yaitu Rp1,297 triliun, lewat produk reksadana Prospera Dana Berkembang Rp405 miliar dan Syariah Prospera Syariah Saham Rp892 miliar.
  5. PT Treasure Fund Investama Indonesia total nilai Rp1,216 triliun, melalui produk reksadana Treasure Super Maxxi Rp481,5 miliar, Syariah Saham Rp239,9 miliar dan Treasure Saham Mantap Rp495 miliar.
  6. PT Corfina Capital total nilai Rp706 miliar, lewat produk reksa dana Corfina G2PRS sebesar Rp446 miliar dan Corfina Equity Syariah Rp260 miliar.
  7. PT Millenium Danatama Indonesia atau PT Millenium Capital Management total nilai Rp676 miliar, melalui produk reksa dana Millenium Equity Prima Plus sebesar Rp493 miliar dan MCM Equity Sektoral Rp183 miliar.
  8. PT OSO Manajemen Investasi total nilai Rp521,1 miliar, melalui produk reksa dana OSO Flores Equity Fund Rp451 miliar dan OSO Moluccas Equity Fund Rp70 miliar.
  9. PT Maybank Asset Management total nilai Rp515 miliar, melalui produk reksadana Maybank Dana Ekuitas Syariah Rp515 miliar.
  10. PT MNC Asset Management total nilai Rp480 miliar, melalui produk reksadana MNC dana Syariah Ekuitas II Rp480 miliar.
  11. PT GAP Capital total nilai Rp448 miliar, melalui produk reksadana GAP Equity Focus Fund sebesar Rp448 miliar.
  12. PT Jasa Capital Asset Management total nilai Rp226 miliar, melalui produk reksa dana Jasa Capital Saham Progresif Rp226 miliar.
  13. PT Sinarmas Asset Management total nilai Rp77 miliar, melalui produk reksa dana Simas Saham Ultima sebesar Rp77 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper