Bisnis.com, JAKARTA – PT Sinarmas Asset Management menyatakan bahwa nilai kelolaan produk reksa dana perseroan yang dipermasalahkan dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak berdampak terhadap perseroan.
Direktur Utama Sinarmas Asset Management (SAM) Alex Setyawan menyatakan bahwa kasus korupsi tersebut hanya merujuk pada satu produk reksadana yang dipasarkan perseroan, yakni Simas Saham Ultima dan tidak terkait dengan 63 produk reksa dana lainnya.
Alex memaparkan bahwa saat ini perseroan memiliki 64 produk reksa dana yang dipasarkan dengan nilai dana kelolaan mencapai Rp30,2 triliun. Adapun, produk Simas Saham Ultima merupakan produk yang hanya dibeli Jiwasraya dan tidak terkait dengan produk lain.
“Total dana kelolaan dari Simas Saham Ultima hanya berjumlah 0,2 persen dibandingkan dari total kelolaan dana PT Sinarmas Asset Management. Oleh karena itu, tidak berdampak terhadap korporasi karena dana kelolaan yang dipermasalahkan tidak signifikan,” jelasnya melalui keterangan resmi, Kamis (25/6/2020).
Dia juga menerangkan bahwa perseroan hingga saat ini belum menerima pemberitahuan resmi penetapan tersangka dari Kejaksaan Agung. Dalam penanganan kasus ini perseroan menunjuk firma hukum Hotman Paris & Partners sebagai kuasa hukum.
“Kami akan menelaah secara mendalam penetapan tersebut, dan memberikan respons lanjutan terkait hal ini bilamana diperlukan,” ujarnya.
Dia menegaskan perseroan akan selalu mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan juga akan bersiap kooperatif dan patuh dalam mengikuti segala proses hukum yang berlaku selagi menunggu arahan dari regulator.
Perseroan, lanjutnya, sebagai unit usaha di bawah Sinar Mas Financial Services, juga menjamin akan tetap memberikan layanan serta selalu mengedepankan hak dan kepentingan seluruh nasabahnya.
“Perseroan bertanggung jawab sepenuhnya atas semua produk yang dipasarkan. Nasabah tidak perlu khawatir dan tetap dapat melakukan pembelian dan penjualan seperti biasa,” katanya.