Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mencatat sebanyak 14.699 orang investor sudah membeli instrumen obligasi negara ritel seri ORI017.
Obligasi negara ritel (ORI) seri ORI017 mulai ditawarkan sejak Senin (15/6/2020). Artinya, instrumen itu baru ditawarkan sekitar 11 hari.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJJPR) Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengungkapkan completed transactions senilai Rp4,79 triliun untuk ORI017 hingga Kamis (25/6/2020) pukul 10:00 WIB. Nilai itu berasal dari 14.699 investor.
“Investor terbesar dari kalangan wiraswasta 45,7 persen, pegawai swasta 24,5 persen, dan ibu rumah tangga 13,1 persen,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/6/2020).
Sebagai catatan, ORI017 memiliki kupon tetap 6,40 persen per tahun dengan tenor selama 3 tahun. Masa penawaran berlangsung pada 15 Juni 2020 dan ditutup 9 Juli 2020.
Dengan minimum Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar, seluruh investor warga negara Indonesia (WNI) dapat berinvestasi di dalam ORI017.
Baca Juga
ORI017 menjadi alternatif bagi investor ritel dengan profil risiko rendah. Instrumen itu menawarkan tingkat kupon tetap serta memberikan kepastian karena kupon dan pokok dijamin oleh Undang Undang.
Selain itu, ORI017 juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Jual beli dapat dilakukan antar investor domestik atau lokal dengan mengacu kepada digit ketiga kode nomor tunggal identitas pemodal atau single investor identification (SID).
Sebelumnya, Luky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menuturkan ORI017 memiliki sejumlah fitur menarik. Salah satunya tingkat keamanan serta imbal hasil yang kompetitif dengan sifat tradable atau dapat diperdagangkan.
Dia menyebut pemerintah juga ingin mempermudah investor dalam membeli ORI017. Oleh karena itu, pembelian kini dapat dilakukan melalui gawai.
“Fitur dari ORI017 yang tidak dimiliki oleh instrumen lain adalah investor turun aktif membangun negeri ini,” jelasnya.