Bisnis.com,JAKARTA— Pemerintah secara resmi membuka periode penawaran obligasi negara ritel seri ORI017 hingga 9 Juli 2020.
“Bersama ini masa penawaran resmi dibuka,” ujar Luky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam peluncuran secara daring, Senin (15/6/2020).
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan secara resmi mulai menawarkan obligasi negara ritel (ORI) seri ORI017.
Masyarakat saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan menghubungi 25 mitra distribusi (midis) yang telah ditetapkan melayani pembelian secara langsung melalui sistem elektronik atau layanan daring.
Baca Juga : Lebih Untung Mana, Investasi ORI017 atau Saham? |
---|
Berikut ringkasan produk ORI017 :
- ORI017 memiliki kupon tetap 6,40 persen per tahun. Masa berlangsung pada 15 Juni 2020 dan ditutup 9 Juli 2020.
- ORI017 akan jatuh tempo pada 15 Juli 2023. Minimum pemesanan senilai Rp1 juta dan maksimum Rp3 miliar.
- Instrumen itu memiliki holding periode selama dua periode pembayaran kupon. Artinya, ORI017 baru dapat dipindahbukukan pada 15 September 2020.
- Pembayaran kupon dilakukan tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon pertama dilakukan 15 Agustus 2020.
- Penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 13 Juli 2020 dan setelmen akan dilakukan pada 15 Juli 2020.
Luky menjelaskan bahwa ORI017 memiliki sejumlah fitur menarik. Salah satunya keamanan serta imbal hasil yang kompetitif dengan sifat tradable atau dapat diperdagangkan.
Dia menyebut pemerintah juga ingin mempermudah investor dalam membeli ORI017. Oleh karena itu, pembelian kini dapat dilakukan melalui gawai. “Fitur dari ORI017 yang tidak dimiliki oleh instrumen lain adalah investor turun aktif membangun negeri ini,” jelasnya.
Luky menuturkan dana yang dihimpun melalui ORI salah satunya ditujukan untuk membangun sektor kesehatan, membantu pemberian jaring pengaman sosial untuk menengah ke bawah, serta membantu dunia usaha. Jadi, ORI017 menurutnya bertujuan untuk kepentingan negara.
“Makanya kami mengusung tema menjaga negeri lewat investasi,” imbuhnya.