Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Delapan Sektor Melemah, IHSG Tertekan di Zona Merah Pagi Ini

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau melemah 0,74 persen atau 36,86 poin ke evel 4.927,87 pada pukul 09.22 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan hari in, Kamis (25/6/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau melemah 0,74 persen atau 36,86 poin ke evel 4.927,87 pada pukul 09.22 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (24/6/2020), IHSG berakhir berakhir naik tajam 1,75 persen atau 85,6 poin ke level 4.964,73.

Indeks sebelumnya mengawali perdagangan hari ini dengan pelemahan 0,85 persen ke level 4.922,68. Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.908,49-4.964,34

Tercatat 83 saham menguat, 207 saham melemah, dan 122 saham stagnan.

Sebanyak 8 9 sektor dalam IHSG bergerak negatif, didorong oleh sektor aneka industri yang melemah 1,53 persen dan disusul sektor pertanian dengan pelemahan 1,06 persen. Adapun sektor tambang menguat 0,02 persen.

Sementara itu, pergerakan bursa Asia mayoritas melemah pagi ini. Indeks Nikkei 225 turun 1,41 persen, indeks FTSE Straits Times melemah 1,55 persen, sedangkan perdagangan di indeks Hang Seng dan Shanghai Composite libur.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini karena minimnya sentimen penggerak pasar.

Pasar saham AS tertekan seiring laporan pasien positif Covid-19 meningkat di beberapa kota besar. Florida dan California melaporkan kenaikan harian tertinggi sementara kapasitas bed rumah sakit Houston hampir penuh.

Optimisme pasar selama beberapa minggu terhadap pelonggaran aktivitas ekonomi menjadi terkendala akibat data yang terus meningkat.

“Kami menilai, saat ini sentimen di pasar mayoritas seputar kekhawatiran investor terhadap perlambatan ekonomi akibat masih tingginya kenaikan data kasus harian,” ungkap Samuel Sekuritas dalam risetnya, Kamis (24/6/2020).

Sementara dari pasar domestik, hari ini akan ada rilis data penjualan motor Indonesia bulan Mei 2020 yang diperkirakan masih akan melanjutkan penurunan dalam dari sisi penjualan. Adapun data penjualan motor bulan April anjlok 79,3 persen (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper