Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Apple dan Facebook Melonjak, Nasdaq Cetak Rekor Baru

Investor fokus pada tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan gagasan bahwa setiap penurunan akan diiringi dengan peningkatan pengeluaran pemerintah dan langkah-langkah Federal Reserve.
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman
Lambang Nasdaq Market Site di Times Square, New York/ Bloomberg - Demetrius Freeman

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat berhasil ditutup di zona hijau pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (23/6/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 berakhir menguat 0,43 persen atau 13,43 poin ke level 3.131,29.

Sejalan dengan S&P, indeks Dow Jones Industrial Average menanjak 0,50 persen atau 131,14 poin ke level 26.156,10 dan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,74 persen dan 74,89 poin ke posisi 10.131,37.

Meski mampu melanjutkan penguatannya, stamina bursa AS sedikit tergerus karena terbebani kekhawatiran bahwa lonjakan kasus baru Covid-19 di beberapa negara bagian dapat membatasi aktivitas ekonomi. Sementara itu, harga emas menguat ke level terbaiknya sejak 2012.

Indeks S&P 500 hanya naik kurang dari 0,50 persen meskipun sempat melonjak 1,2 persen setelah adanya laporan bahwa melonjaknya kasus infeksi di sejumlah hotspot di wilayah Selatan dan Barat Daya mengancam akan menggagalkan rencana dorongan reopening ekonomi.

Tetap saja, Nasdaq Composite mampu mencetak rekor baru level tertinggi sepanjang masa. Investor fokus pada tanda-tanda pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan gagasan bahwa setiap penurunan akan diiringi dengan peningkatan pengeluaran pemerintah dan langkah-langkah Federal Reserve.

“Berita buruk tidak terlalu buruk jika kita berpikir bahwa artinya akan ada lebih banyak stimulus,” ujar ahli strategi investasi di Edward Jones, Nela Richardson.

“Pasar juga merespons tindakan cepat, tercepat dalam setiap resesi sejak periode Great Depression, dari pemerintah Federal dan otoritas moneter, tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi di seluruh dunia,” imbuhnya, dilansir dari Bloomberg, Rabu (24/6/2020).

Saham Apple, Amazon, dan Facebook masing-masing melonjak sedikitnya 2 persen. Adapun saham Mohawk Industries, Darden Restaurants, dan perusahaan entertainment Live Nation menjadi tiga di antara pendorong utama pada S&P 500.

Investor bertaruh bahwa stimulus bernilai triliunan dolar AS yang diulurkan oleh bank-bank sentral dan pemerintah negara-negara di seluruh dunia akan melindungi ekonomi dari gelombang baru infeksi virus corona (Covid-19).

Sementara itu, aktivitas bisnis di Amerika Serikat berhasil menunjukkan peningkatan pada Juni di tengah optimisme seputar pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

Menurut data yang dirilis IHS Markit pada Selasa (23/6/2020), purchasing managers' index (PMI) composite pendahuluan naik menjadi 46,8 pada Juni 2020, level tertinggi dalam empat bulan, dari 37,0 pada Mei.

Indeks aktivitas bisnis sektor jasa naik menjadi 46,7 bulan ini dari 37,5 pada Mei dan indeks manufaktur naik menjadi 49,6 pada Juni dari 39,8 pada bulan sebelumnya.

Sejalan dengan bursa AS, indeks Stoxx Europe 600 berakhir menguat lebih dari 1 persen, didorong saham produsen mobil dan bank. Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis IHS Markit untuk kawasan euro dilaporkan naik menjadi 47,5 pada Juni 2020 dari 31,9 pada Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper