Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Penurunan Peringkat dari Moody's, Jasa Marga (JSMR) Masih Pede!

Moody’s memangkas peringkat Jasa Marga dari Baa2 ke Baa3 dengan outlook tetap negatif karena perkiraan dukungan pemerintah kepada perseroan yang akan berkurang.
Ilustrasi - Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau Japek Elevated./Bisnis-Jasa Marga
Ilustrasi - Proyek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II atau Japek Elevated./Bisnis-Jasa Marga

Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bahwa penurunan peringkat oleh Moody’s Investor Services bukan disebabkan oleh kondisi internal perusahaan.

Moody’s memangkas peringkat Jasa Marga dari Baa2 ke Baa3 dengan outlook tetap negatif. Hal ini didasari oleh perkiraan dukungan pemerintah kepada Jasa Marga yang akan berkurang.

Moody’s menilai dengan kapasitas fiskal saat ini, pemerintah akan lebih selektif memberikan dukungan kepada perusahaan pelat merah. Jasa Marga dinilai tidak menjadi prioritas pemerintah saat ini.

Corporate Finance Group Head Jasa Marga Eka Setya Adrianto menyatakan penurunan peringkat itu memang didasari oleh turunnya ekspektasi terkait dukungan permodalan dari pemerintah kepada perseroan.

Meski begitu, dia menegaskan dukungan pemerintah terhadap perseroan masih akan sama seperti sebelum pandemi Covid-19. Perseroan menurutnya juga tidak memiliki rencana untuk meminta tambahan modal dari pemegang saham, baik pemerintah maupun publik.

“Oleh karena itu, secara konsisten sejak 2017 kami selalu menerbitkan berbagai produk keuangan baik berbasis utang maupun ekuitas untuk dapat memperkuat struktur permodalan, saya rasa ke depan juga akan sama,” katanya kepada Bisnis, Rabu (24/6/2020).

Menurutnya, hal ini pula yang membuat peringkat Baseline Credit Assessment (BCA) perseroan tetap dipertahankan pada peringkat ba2. Sehingga, menurutnya perubahan peringkat ini lebih banyak didasarkan pada faktor dukungan pemerintah, bukan kondisi internal perseroan.

Meski begitu, Moody’s masih menerapkan outlook negatif terhadap perseroan. Outlook tersebut mengindikasikan prospek ke depan yang masih buram akibat kondisi likuiditas dan utang perseroan. Selain itu, terdapat pula kekhawatiran atas ketidakpastian kompensasi atas penundaan penyesuaian tarif tol oleh regulator.

Moody’s menyatakan peringkat dapat kembali diturunkan apabila perseroan gagak menjaga rasio interest coverage di atas 1,4x dan kas dari operasi atau funds from operations (FFO) terhadap utang di atas 3,5 persen.

Adri mengatakan pihaknya optimistis dapat menjaga dan memperbaiki kondisi likuiditas Jasa Marga dengan strategi efisiensi belanja modal dan belanja operasional mencapai Rp2,5 triliun.

Selain itu, perseroan optimistis rasio FFO terhadap utang akan membaik seiring dengan mulai pulihnya pendapatan tol perseroan. Sepanjang pekan lalu, dia mengatakan bahwa pendapatan tol emiten berkode saham JSMR ini mulai meningkat secara signifikan.

“Faktor utama naik dan turunnya FFO/debts adalah pendapatan tol dan alhamdulillah pendapatan tol minggu lalu sudah meningkat cukup signifikan lebih dari 50 persen dibandingkan rerata pendapatan pada Mei, semoga ke depan lebih baik,” katanya.

Di sisi lain, Jasa Marga juga berupaya mencari sumber likuiditas tambahan dari pihak eksternal. Langkah ini akan ditempuh melalui penerbitan instrumen keuangan serta memperpanjang atau menambah fasilitas pinjaman dari perbankan.

Dia mengatakan bahwa rencana terdekat yang akan terealisasi adalah penerbitan obligasi senilai Rp1 triliun—Rp2 triliun. Rencananya, paling lambat penerbitan surat utang itu akan dilakukan pada Agustus atau September 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper