Bisnis.com, JAKARTA – Bursa berjangka Amerika Serikat melemah pada perdagangan di Asia pagi ini, Senin (22/6/2020), seiring dengan meningkatnya angka kasus baru Covid-19 di sejumlah negara bagian.
Berdasarkan data Bloomberg, kontrak berjangka di S&P 500 AS untuk September turun 0,3 persen pukul 8.39 pagi waktu Tokyo, setelah merosot 1,1 persen. Kontrak berjangka indeks Dow Jones Industrial Average dan Nasdaq 100 ikut turun 0,3 persen.
Kepala Strategi Pasar di AxiCorp Ltd. Stephen Innes mengatakan ada kekhawatiran atas munculnya gelombang kedua terlepas dari sejumlah besar stimulus yang mungkin terus dilancarkan.
“Investor kesulitan untuk menjauh dari kenyataan bahwa pasar tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang wabah itu baik pada pertumbuhan maupun pekerjaan,” terangnya, dikutip dari Bloomberg.
Menurut data yang dihimpun Johns Hopkins University dan Bloomberg News, angka kasus baru Covid-19 di AS meningkat 1,2 persen pada Minggu (21/6) atau sejalan dengan rata-rata kenaikan harian dalam sepekan terakhir.
Peningkatan jumlah kasus baru di California dan lonjakan infeksi di Florida, di antaranya, menambah tanda-tanda potensi bangkitnya wabah Covid-19 di negara-negara bagian Sun Belt, wilayah di AS yang secara umum membentang melintasi bagian Tenggara dan Barat Daya.
Baca Juga
Pada Jumat (19/6/2020), bursa AS mencatat koreksi terbesar dalam lebih dari sepekan di ketidakpastian mengenai seberapa cepat negara-negara bagian dapat bangkit dari dampak lockdown.
Indeks saham acuan S&P 500 turun 0,6 persen dalam perdagangan volatil, didorong oleh pelemahan saham utilitas, energi dan industri, meskipun mampu naik 1,9 persen sepanjang pekan tersebut.