Bisnis.com, JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk. melansir para pemegang saham yang terdiri dari Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SM) telah meneken perjanjian definitif terkait penjualan 20 persen dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero). Nilai transaksi itu mencapai Rp5,52 triliun atau 371 juta dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan siaran pers Vale Indonesia, penjualan saham VLC dan SMM kepada Inalum merupakan bagian dari kewajiban divestasi berdasarkan Kontrak Karya tanggal 15 Januari 1996. Berdasarkan Kontrak Karya, divestasi merupakan salah satu syarat untuk keberlanjutan operasi PT Vale setelah 2025. Penandatanganan perjanjian penjualan saham itu juga menjadi kelanjutan dari perjanjian pendahuluan yang sudah ditekan pada 11 Oktober 2019.
"Syarat dan ketentuan akhir telah diselesaikan dalam perjanjian-perjanjian dan termasuk pembelian 20 persen saham PT Vale oleh Inalum," tulis manajemen Vale dalam keterangan resmi, Jumat (19/6/2020).
Setelah transaksi rampung, sesuai dengan syarat dan perjanjian, Inalum akan mengakuisisi 20 persen saham Vale, terdiri dari 14,9 persen milik VCL dan 5,1 persen milik SMM. Vale dan SMM kemudian akan memiliki saham sebesar masing-masing 44,3 persen dan 15 persen di PT Vale dengan total partisipasi 59,3 persen.
VCL dan SMM akan menerima dana sekitar Rp5,52 triliun atau 371 juta dolar AS secara tunai setelah penyelesaian transaksi yang diharapkan tuntas pada akhir 2020.
Penandatanganan perjanjian penjualan saham itu menurut manajemen PT Vale akan menempatkan perseroan pada posisi yang tepat untuk berkontribusi bagi pembangunan Indonesia.
“Ini juga memperkuat komitmen jangka panjang PT Vale terhadap pengolahan sumber daya nikel guna peningkatan nilai tambah, keberlanjutan, dan pemberdayaan lokal di negara ini,” tulis manajemen PT Vale.