Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan, PT ABM Investama Tbk., akan gencar mencari kontrak pertambangan seumur tambang atau life of mine sebagai salah satu inisiatif strategis perseroan tahun ini.
Direktur Utama ABM Investama Andi Djajanegara mengatakan bahwa perseroan terus memacu pertumbuhan yang sehat dari seluruh entitas anak usahanya, salah satunya menambah kontrak life of mine melalui anak usaha di bidang kontraktor jasa pertambangan, PT Cipta Kridatama (PT CK).
Terbaru, PT CK kembali meraih kontrak kerjasama jasa pertambangan dengan durasi life of mine dari PT Berkat Murah Rejeki (BMR) pada 15 Juni 2020.
Kontrak tersebut untuk pengerjaan tambang milik PT BMR yang terletak di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan dengan nilai kontrak mencapai Rp348,6 miliar.
Adapun, PT CK akan membantu penambangan untuk pengupasan lapisan tanah (Overburden Removal) dan penyewaan alat berat, dalam mencapai target volume sekitar 12,6 juta bcm.
Sebelumnya, pada medio Februari emiten berkode saham ABMM itu juga telah menandatangani kontrak jasa pertambangan yang berlaku seumur tambang dengan PT Kuansing Inti Makmur, PT Karya Cemerlang Persada, PT Bungo Bara Utama, dan PT Bungo Bara Makmur.
Baca Juga
Ketiga perusahaan tersebut tergabung dalam Grup KIM yang merupakan anak usaha dari PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS). Untuk diketahui, kontrak tersebut bernilai Rp7,4 triliun.
Sementara itu, pada tahun lalu, PT CK mengantongi kontrak kerjasama seumur tambang (life of mine) dari PT Multi Harapan Utama senilai US$337 juta dan PT Binuang Mitra Bersama senilai Rp8 triliun.
“Keseluruhan strategi ini terus dijalankan sebagai upaya untuk mencatatkan kinerja yang positif terlebih akibat tekanan pandemi COVID-19 baik secara nasional dan global yang sangat berpengaruh terhadap industri batu bara,” ujar Andi.
Direktur ABM Investama Adrian Erlangga menambahkan bahwa dengan raihan kontrak strategis tersebut, perseroan menargetkan volume OB PT CK pada tahun ini dapat mencapai 150 juta bcm.
“Lebih tinggi. Pada 2018 volume OB hanya mencapai 140 juta bcm, dan tahun lalu hanya mencapai 95 juta bcm. Dengan demikian, volume OB akan lebih optimum pada tahun ini,” ujar Adrian saat public expose, Kamis (18/6/2020).
Selain gencar mencari kontrak jasa pertambangan life of mine, ABMM juga akan fokus untuk meningkatkan volume produksi batu bara melalui anak usaha PT Reswara Minergi Hartama dan meningkatkan cadangan batu bara dengan menambah konsesi batu bara.
ABMM akan terus meningkatkan penerapan minning value chain, dengan melaksanakan sinergi antar anak usaha dan fokus ke pengoptimalan produtivitas anak perusahaan, dalam mengantisipasi perlambatan ekonomi tahun ini.