Bisnis.com, JAKARTA – Setelah membanjiri Amerika Serikat dengan minyak mentah awal tahun ini, Arab Saudi memangkas ekspornya ke pasar minyak AS.
Negeri Timur Tengah itu mengekspor hanya satu kargo ke AS sepanjang Juni 2020 atau setara dengan sekitar 133.000 barel per hari, menurut data pelacakan kapal tanker yang dihimpun oleh Bloomberg.
Angka itu tercatat hanya sepersepuluh dari 1,3 juta barel per hari yang dikirimkan kerajaan pada April, ketika Riyadh membanjiri pasar global dalam perang harga yang singkat melawan Rusia.
Jika laju ekspor yang rendah dipertahankan pada pertengahan Juni, impor minyak mentah AS dari Arab Saudi dapat turun ke level terendah dalam 35 tahun, menurut para pedagang dan analis. Kondisi ini dapat membantu menyeimbangkan kembali pasar minyak AS.
“Aliran minyak Saudi akan jatuh tepat ketika perusahaan penyulingan dalam negeri akan mulai meningkatkan produksi dan produksi dalam negeri terus menurun,” tutur Kepala Analis minyak di Energy Aspects Ltd. Amrita Sen.
“Perusahaan penyulingan AS akan harus mengimpor dari tempat lain dan kehabisan stok,” tambahnya, seperti dilansir melalui Bloomberg, Rabu (17/6/2020).
Baca Juga
Yang pasti, beberapa kapal tanker Saudi belum menunjukkan tujuan akhir mereka, sehingga penghitungan final ke AS bisa sedikit lebih tinggi. Namun, tren sepanjang bulan ini menunjukkan aliran minyak Saudi semakin berkurang.
Beberapa pejabat industri minyak Saudi mengatakan kecil kemungkinan kerajaan akan meningkatkan pengiriman ke AS pada pertengahan bulan ini dan hingga Juli.
Ekspor minyak Arab Saudi yang lebih sedikit kemungkinan akan mengurangi stok minyak mentah Amerika dan memperkuat dampak harga.