Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat di hari keempat berturut-turut pada awal perdagangan Rabu (17/6/2020) karena investor mengalihakan fokus dari kenaikan laju infeksi virus corona kepada ekspektasi stimulus fiskal dan moneter.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 40,54 poin atau 0,15 persen ke level 26.330,52 di awal perdagangan, sedangkan indeks S&P 500 menguat 11,39 poin atau 0,36 persen ke level 3.136,13, dan Nasdaq Composite menguat 0,48 persen atau 47,45 poin ke level 9.943,31.
Indeks menguat bahkan saat sejumlah negara dari China ke Brasil mencatat lonjakan kasus baru, sedangkan Iran memperingatkan bahwa mungkin perlu kembali memberlakukan lockdown.
Brasil mencatat 34.918 infeksi baru dalam 24 jam terakhir, sementara China meningkatkan langkah-langkah antisipatif di Beijing termasuk membatalkan jadwal penerbangan. Di AS, Florida melaporkan rekor lonjakan kasus baru.
"Pasar global bisa tetap berfluktuasi antara situasi kesehatan yang kemungkinan akan tetap menjadi ancaman di beberapa daerah untuk beberapa waktu dan data makroekonomi positif," kata analis makroekonmi global di Credit Agricole, Xavier Chapard, seperti dikutip Bloomberg.
Untuk saat ini, investor merefleksikan optimisme katalis baru setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS masih jauh dari pemulihan ke level sebelum pandemi.
Baca Juga
"Pernyataan Powell memperkuat pandangan kami bahwa prioritas The Fed bergeser dari tindakan darurat yang bertujuan mencegah kemerosotan pasar ke tindakan jangka panjang untuk mendukung pemulihan ekonomi riil secepat mungkin," kata Chapard.