Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan melaju kencang di zona hijau hingga akhir perdagangan sesi I. Sektor finansial menjadi penopang utamanya.
Sejak awal perdagangan, indeks langsung melesat 0,95 persen di menit pertamanya dan terus menanjak. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level 4.966,81 sebelum akhirnya parkir di level 4.961,71, menguat 3,02 persen dari perdagangan kemarin.
Dari seluruh emiten yang diperdagangkan, sebanyak 299 emiten terpantau menghijau dan hanya 115 emiten yang terkoreksi, sedangkan 140 lainnya tak bergerak dari posisi semula.
Adapun dari sisi sektoral, sektor finansial bersinar dengan penguatan mencapai 4,5 persen. Saham-saham perbankan besar melenggang di zona hijau dipimpin oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang menguat 8,10 persen.
Tak mau kalah, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) naik 7,24 persen. Diikuti oleh saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang menguat 5,93 persen dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 5,00 persen.
BBCA sekaligus menjadi saham yang paling banyak diborong asing hari ini, dengan net foreign buy sebesar Rp78,8 miliar. Emiten bank berwarna biru tersebut kini berada di level 28.875 per saham.
Baca Juga
Di luar perbankan, saham besar lainnya seperti PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) juga turut menguat 10,05 persen, lalu PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 5,99 persen, dan PT Astra International Tbk. (ASII) naik 5,06 persen.
Berkebalikan dengan BBCA, ASII menjadi salah satu saham yang paling banyak dilego asing pada hari ini, bersama saham PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk. (TLKM) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR).
Ketiganya masing-masing mencatatkan net foreign sell dengan nilai RP123,6 miliar (TLKM), RP19,8 miliar (UNVR), dan Rp8,0 miliar (ASII).
Secara keseluruhan, investor asing hari ini tercatat melakukan net foreign sell dengan total Rp190,86 miliar. Adapun total transaksi di seluruh pasar hingga akhir sesi I mencapai RP4,94 triliun.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan pergerakan IHSG yang menghijau pada sesi I hari ini lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global yang positif setelah Bank Sentral Amerika Serikat kembali beraksi.
“Pemicunya dari ekternal yaitu pembelian obligasi korporasi di pasar sekunder senilai US$750 miliar oleh The Fed,” ujarnya, Selasa (16/6/2020)
Senada, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebut pasar global tengah mengapresiasi langkah The Fed tersebut, sehingga bursa-bursa di dunia bergerak positif termasuk Indonesia.
Sementara dari dalam negeri, kata Nafan, sejumlah sentimen positif juga mewarnai perdagangan hari ini, salah satunya pasar masih mengapresiasi kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang mulai membuka mal.
“Di sisi lain market juga mengapresiasi kinerja neraca perdagangan per Mei yang diluar ekspektasi mengalami surplus signifkan sebesar US$2,09 miliar,” tutup Nafan.