Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 3,02 persen pada pembukaan perdagangan hari ini berkat penguatan yang terjadi pada sejumlah saham big caps.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG melonjak 1,25 persen pada pukul 09.01 WIB. Hingga pukul 9.22 WIB, indeks menguat 2,39 persen ke level 4.931,24.
Adapun, hingga akhir sesi I, IHSG menguat 3,02 persen atau 145,38 poin menjadi 4.961,72. Terpantau 299 saham menguat, 115 saham koreksi, dan 140 saham stagnan.
Penguatan IHSG didorong oleh penguatan yang terjadi pada sejumlah emiten berkapitalisasi pasar jumbo di sektor perbankan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memimpin penguatan. BBRI melonjak 7,24 persen ke level Rp3.110 per saham, dengan total transaksi mencapai Rp683,7 miliar.
Selanjutnya, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menguat 3,88 persen menuju Rp3.210. Total transaksi mencapai Rp415,4 miliar.
Saham-saham big caps lainnya yang menopang indeks ialah BBNI (+8,1 persen), PGAS (+10,05 persen), BBCA (+5 persen), BMRI (+5,93 persen), dan BBTN (+8,02 persen)
Baca Juga
Penguatan perdagangan hari ini membawa total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp5.756,55 triliun. Jumlah itu meningkat Rp169 triliun dari posisi Rp5.587,55 triliun pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Namun demikian, investor asing masih tercatat melakukan net sell Rp190,79 miliar pada sesi I hari ini.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan ketakutan DJIA akan turun tajam akibat gelombang kedua Covid-1919 ternyata tidak terbukti. Justru yang terjadi sebaliknya, setelah The Fed mengatakan akan mulai membeli obligasi korporasi individu, DJIA kembali ditutup menguat sebesar +0.62% semalam.
Hal itu berpotensi menjadi sentimen positif bagi perdagangan Selasa ini di tengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban akibat Covid-19.
Lebih lanjut, berlanjutnya penguatan beberapa harga komoditas seperti Crude Oil naik +1.37%, Coal +1.23% & Nikel +1.02% berpotensi mendorong naik saham-saham dibawah komoditas tersebut dalam perdagangan Selasa ini.
Sementara itu, Bursa Asia berhasil rebound dari penurunan terbesarnya sejak Maret lalu seiring dengan kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang mendorong optimisme investor ditengah gelombang kedua kenaikan angka kasus positif virus corona.