Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BBCA, BBRI, BMRI, BBNI Kompak Amblas, Ada Apa?

Saham BCA, Bank Mandiri, BNI, dan BRI terkoreksi lebih dari 3 persen pada perdagangan hari ini, Senin (15/6/2020).
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com,JAKARTA— Kekhawatiran akan diterapkannya lagi lockdown atau karantina wilayah sebagai imbas dari penyebaran pandemi Covid-19 gelombang kedua kembali menekan laju saham perbankan kelompok bank umum kegiatan usaha 4.

Berdasarkan data Bloomberg, harga saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 3 persen ke level Rp27.500 pada sesi, Senin (15/6/2020). Saham perbankan Grup Djarum itu terkena aksi jual dengan nilai net sell Rp116,49 miliar.

Selanjutnya, emiten perbankan milik negara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga harus parkir di zona merah dengan koreksi 4,29 persen ke level Rp2.900. Emiten dengan kapitalisasi pasar senilai Rp357,70 triliun itu tercatat mengalami net sell asing senilai Rp110,39 miliar.

Emiten bank kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) 4 lainnya yang mengalami koreksi di atas 3 persen yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Perseroan harus puas mendarat di level Rp4.720 atau turun 3,48 persen dari harga penutupan akhir pekan lalu.

Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi cukup dalam hingga 6,04 persen ke level Rp4.200 pada perdagangan, Senin (15/6/2020). Secara year to date (ytd), laju saham telah terkoreksi 46,50 persen.

Analis Henan Putihrai Liza Camelia menjelaskan bahwa adanya ketakutan akan datangnya gelombang kedua dari pandemi Covid-19. Kondisi itu akan mengancam diterapkannya kembali lockdown atau pembatasan sosial berskala besar yang akan membuat banyak bisnis tertahan.

“Ketika para pelaku usaha ini tidak mendapatkan revenue yang cukup untuk cover biaya operasional usaha dan mencetak net income, bagaimana mau diharapkan untuk lunasi kredit korporasi,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (15/6/2020).

Liza mengatakan kondisi dikhawatirkan akan mengancam peningkatan non performing loan bank. Menurutnya, suatu pemulihan ekonomi akan dimulai dan diakhiri oleh sektor perbankan.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai secara teknikal keempat bank buku 4 masih berada dalam fase support uptrend. Pelemahan yang terjadi pada sesi hari ini menurutnya diikuti dengan volume yang juga cenderung rendah.

“Sehingga masih bisa dikategorikan sebagai koreksi wajar atau profit taking,” ujarnya.

Hendriko menyebut investor saat ini masih cenderung wait and see. Sentimen pelemahan bursa seluruh dunia dan ketakutan akan pertumbuhan Covid-19 di beberapa negara termasuk Indonesia masih menjadi pemicu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper