Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Punya Modal Kuat untuk Hadapi Pekan Depan

Setelah ditutup menguat pada akhir pekan, IHSG bisa kembali menguat pekan depan
Karyawati beraktivitas di depan patung banteng di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di depan patung banteng di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini, ditopang oleh rebound saham-saham perbankan. Penguatan ini disebut sebagai modal pada perdagangan pekan depan.
Hari ini, IHSG ditutup menguat 0,53 persen atau naik 25,60 poin ke level 4.880,36 setelah sempat melemah hingga lebih dari satu persen di awal sesi perdagangan. Lanjar Nafi, Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia mengatakan bahwa penguatan IHSG hari ini ditopang oleh rebound saham-saham keuangan yang secara sektoral menguat 1,79 persen.
Secara teknikal, dia mengatakan bahwa rebound IHSG saat ini berada tepat pada support MA20 sebagai indikasi cukup kuat penguatan lanjutan di awal pekan.
Sementara itu Indikator stochastic mendekati area oversold dengan momentum yang whipsaw pada rata-rata 14 hari dari momentum Relative Strength Index (RSI).
“Sehingga, sinyal lanjutan penguatan di awal pekan depan cukup kuat dengan support—resistance di rentang 4.746-4.950. Saham-saham yang mulai dapat dicermati, di antaranya ACES, AKRA, ANTM, BBRI, BRPT, HMSP, ITMG, MEDC, TLKM,” katanya sebagaimana dikutip dari riset, Jumat (12/6/2020).
Menguatnya saham perbankan didorong oleh sentimen positif dari pernyataan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyebutkan bahwa perbankan Indonesia masih memiliki posisi permodalan kuat.
Hal ini terlihat dari posisi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dan BUKU IV yang rata-rata berada di kisaran 20 persen.
“Sebelumnya saham-saham perbankan menjadi ramai dijual investor setelah Bank Bukopin diisukan kekurangan modal dan pemerintah menyarankan bank BUMN besar untuk mengakuisisi sebagian kepemilikannya,” jelasnya.
Namun, setelah banyak dijual asing pada perdagangan kemarin, saham-saham perbankan justru menguat hari ini. PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) menguat 9,76 persen, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menguat 9,76 persen, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menguat 6,18 persen.
Akan tetapi, penguatan tersebut tidak mampu mengendalikan IHSG dari serbuan aksi jual investor asing yang mencatatkan jual bersih Rp1,17 triliun pada perdagangan hari ini.
Saham-saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan BBNI menjadi sasaran jual bersih asing. Keluarnya arus modal portofolio asing dari pasar saham juga membuat mengiringi nilai tukar rupiah melemah hampir satu persen pada penutupan hari ini, yakni 0,81 persen menjadi Rp14.133 per dolar AS.
Sementara itu, dibandingkan sejawatnya di pasar saham Asia, IHSG ditutup dalam posisi relatif baik. Indeks lainnya seperti Nikkei, Topix, dan Hang Seng justru tercatat melemah. Hanya IHSG dan CSI300 yang menguat.
Lanjar mengatakan bahwa penurunan yang terjadi pada indeks-indeks tersebut tak lain disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran investor atas gelombang kedua infeksi virus corona. Hal ini mencederai prospek pemulihan ekonomi global. Adapun, Bursa Eropa mengikuti pergerakan bursa Asia dengan menghijau di awal sesi perdagangan. Indeks Eurostoxx terpantau menguat 1,16 persen, FTSE (+0,94 persen) dan DAX (+0,96 persen).
Peningkatan tersebut menghapus sebagian penurunan yang terjadi sebelumnya. Tren ini terjadi berkat dorongan penguatan saham-saham produsen mobil dan perbankan. Penguatan indeks-indeks itu juga didukung oleh pernyataan Steven Munic, Menteri Keuangan AS yang menyebutkan bahwa jika gelombang kedua virus corona merebak, tidak ada keharusan mematikan perekonomian atau lockdown lagi.
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper