Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun Hampir 2 Persen di Awal Perdagangan

IHSG kembali kehilangan tenaga dan terkoreksi 1,93 persen di awal perdagangan hari ini, Kamis (11/6/2020).
Karyawati beraktivitas di sekitar grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar grafik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan turun 1,93 persen ke level 4.825 lima menit sejak bursa dibuka pada perdagangan Kamis (11/6/2020).

Berdasarkan data RTI, IHSG merosot 94,84 poin dari level penutupan 4.920 pada hari sebelumnya. Selain itu total transaksi yang tercatat juga berkurang menjadi Rp230 miliar sedangkan kemarin mencapai Rp448,07 miliar pada 09.05 WIB.

Adapun jumlah frekuensi perdagangan sebanyak 36.079 kali sedangkan pada momen yang sama di hari kemarin 40.353 kali. Penurunan pada saat pembukaan dikarenakan beberapa big caps perbankan mengalami koreksi. Misalnya PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dengan pelemahan 6,92 persen, PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) 6,86 persen dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 3,63 persen.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan aksi profit taking. Hal itu menjadikan kembali cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli secara valuasi.

"Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor farmasi, telko, logam emas, ritel, bank, batu bara dan properti dalam perdagangan Kamis ini," sebutnya dalam riset, (11/6/2020).

Menurutnya IHSG bakal menguji level 4.879 sampai 4.961. Selain itu, Edwin menambahkan pergerakan harga komoditas saat ini cukup beragam dengan harga minyak, emas, timah dan nikel mengalami penguatan masing-masing sebesar 1,90 persen, 1,56 persen, 1,66 persen dan 0,74 persen.

Menurutnya penguatan itu berpotensi mengangkat saham dibawah komoditas tersebut sementara perlu dicermati dampak dari penurunan harga komoditas crude palm oil dan batu bara dalam perdagangan Kamis, (11/6/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper