Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Menguat Tajam, IHSG Berbalik Ditutup Koreksi 0,7 Persen

Pada sesi II atau penutupan perdagangan harian, indeks melemah 0,7 persen atau 35,5 poin menjadi 5.035,05. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 5.023,77 - 5.139,41.
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Dalam perdagangan saham sesi, Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun mengalami suspensi. Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan smarphone memotret layar monitor yang menampilkan pergerakan perdagangan harga saham di lantai PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Dalam perdagangan saham sesi, Kamis (12/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 5,01 persen ke level 4.895,748 pada pukul 15:33 WIB. Secara otomatis, perdagangan di Bursa Efek Indonesia pun mengalami suspensi. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Setelah menembus level 5.100 pada pembukaan perdagangan Selasa (9/6/2020), penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung melambat dan berakhir koreksi 0,7 persen.

Kurang dari 10 menit sejak dibuka pada 09.07, total transaksi di Bursa Efek Indonesia mencapai Rp1,5 triliun dengan jumlah frekuensi perdagangan 82.811 kali. Indeks Harga Saham Gabungan pun melesat 1,22 persen ke level 5.131.

Namun, pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG yang menembus level 5.100 cenderung lesu dan hanya mencatatkan kenaikan 0,22 persen atau 11,33 poin menjadi 5.081,88.

Adapun, pada sesi II atau penutupan perdagangan harian, indeks melemah 0,7 persen atau 35,5 poin menjadi 5.035,05. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 5.023,77 - 5.139,41.

Total nilai transaksi mencapai Rp11,65 triliun dengan frekuensi 933.570 kali transaksi. Terpantau 201 saham menguat, 257 saham melemah, dan 127 saham stagnan.

Adapun saham yang ditransaksikan dengan nilai terbesar adalah saham-saham big caps seperti BBRI (saham -2,73 persen) sebesar Rp831,9 miliar, BBNI (+0,62 persen) Rp707,1 miliar, BBCA (-1,61 persen) Rp589 miliar, TLKM (-2,79 persen) Rp550,6 miliar, dan BBTN (-0,43 persen) Rp397,3 miliar.

Head of Research MNC Sekuritas Thendra Chrisnanda mengatakan penguatan yang terjadi selama dua pekan terakhir cukup tinggi dan potensi penguatan IHSG dinilai sudah relatif terbatas di level 5.100.

Pasalnya, kata Thendra, peningkatan IHSG lebih disebabkan oleh faktor likuiditas bukan faktor fundamental atau lainnya, sehingga kondisi tersebut akan dibatasi oleh relatif jenuh belinya atau overbought saat ini.

“Dimana kami meninilai risk lebih besar dari reward,” katanya kepada Bisnis.

Lebih lanjut, IHSG sangat rentan terhadap aksi profit taking. Selain itu Estimasi pendapatan emiten-emiten pada kuartal II/2020 yang diprediksi masih akan buruk dapat menjadi faktor pembeban pergerakan IHSG ke depan.

“Selain itu kami mencermati juga potensi meningkatnya kembali ketegangan geopolitik dan ancaman atas gelombang kedua Covid-19,” imbuhnya.

Adapun MNC Sekuritas merekomendasikan investor untuk sell on strength dengan peningkatan yang saat ini terjadi. Investor juga sebaiknya dapat bijak menjaga level cash untuk antisipasi pembalikan arah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper